Jember -- Kabupaten Jember merupakan sebuah Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 2,6 juta jiwa. Beragam etnis, suku bangsa dan agama bisa hidup berdampingan dan saling memahami satu sama lain. Berpijak dari Keragaman potensi itu,  maka Bakesbangpol Kabupaten Jember mencoba menginisiasi  terbentuknya  Jember Pluralisme Hub, yang akan menjadi wadah tempat  berkumpulnya  masyarakat majemuk, agar bisa membaur menjadi satu kesatuan.
Usai Ngopi Pembauran yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Jember,  Sabtu (06/02/2022) malam,  Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jember Drs Edy Budi Susilo, menjelaskan  bahwa secara formal sudah ada Forum Pembauran Kebangsaan(FPK), Forum Kerukunan Ummat Bergama (FKUB), serta forum lainnya, yang perlu didorong terus.
"Memperhatikan potensi yang ada di Kabupaten Jember, Bakesbangpol  akan mencoba memfasilitasi tempat berhimpunnya seluruh potensi itu dalam satu wadah, terutama kalangan anak muda, guna menuangkan daya kreatifnya," ujarnya.
Edy menjelaskan, belakangan Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU telah melakukan kunjungan  keluar daerah, baik Jawa Tengah maupun Jawa Barat,  seperti Kabupaten Sumedang, guna melihat perkembangan kemajuan daerah lain, yang selanjutnya dapat dikembangkan, dengan menyesuiakan potensi spesifik yang ada di Kabupaten Jember.
"Sepeti yang ada di Bandung bernama Bandung Creative Hub, dirancang sebagai wadah pengembangan kretivitas, edukasi dan laboratorium, untuk berbagai sektor industry dan ekonomi kreatif," kata Edy.
Menangkap potensi dan peluang yang ada, kata Edy, Bakesbangpol Jember akan mencoba mengawali membangun  wadah, dengan memberikan fasilitasi bagi potensi kreatif yang ada.
"Untuk mengawali bisa menggunakan tempat yang ada di Bakesbangpol, seperti tempat parkir, itu kalau tiap minggu kita bisa berkumpul, dari anak muda kita, Osis SMP, SMA, akan lebih baik daripada tiap malam minggu anak muda  kumpul melakukan kegiatan balapan liar, itu saya pikir kurang positif," tegasnya.
Sembari ngopi bersama, dengan fasilitas wifi gratis, kata Edy bisa dilakukan diskusi santai yang membahas tema tertentu, seperti tema kebangsaan, anti narkoba, potensi konflik dan Radikalisme.