Mohon tunggu...
Miftahul Wahidah
Miftahul Wahidah Mohon Tunggu... -

cimip harus semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip Dasar PAUD

19 Juni 2014   05:03 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:11 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengenai 3 tahun pertama anak adalah usia emas (golden age) baginya untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya. Manusia memiliki 100 neuron (untuk menyalurkan pesan/informasi setiap aktifitas) ketika lahir dan akan berkembang lebih dari 20 persen jika dirangsang dengan pendidikan, 50 persen kapabilitas kecerdasan manusia terjadi pada saat umur 4 tahun, 80 persen telah terjadi pada umur 8 tahun, serta diyakini mencapai kulminasi pada umur 18 tahun, pada masa golden age merupakan masa untuk mulai mengenal sosialisasi (sekolah, kelompok), menjelajah, bermain, meniru, dan kreatif. Berdasarkan pengetahuan ini pun makin banyak diperbincangkan mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini. Perlu orang tua ketahui bahwa anak memiliki kemampuan yang perlu diasah sejak dini, karena dengan mereka memiliki berbagai kemampuan tersebut tentunya sudah dapat dibentuk sejak dini.

Dengan alasan yang seperti ini, pendidikan sangat penting bagi tumbuh kembang anak usia dini. Di sini lembaga pendidikan juga sangat berperan membantu memfasilitasi PAUD agar anak berkembang dengan baik. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap prasekolah (pendidikan usia dini), sekolah dasar, sekolah menengah, kemudian perguruan tinggi. Pendidikan dilaksanakan bertahap sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak atau sesuai dengan usia anak tersebut. Pendidikan yang paling awal adalah pendidikan prasekolah atau pendidikan anak usia dini. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam perkembangan manusia. Karenanya pendidikan anak usia dini sangat penting untuk merangsang perkembangan pola pikir anak.

Di bawah ini akan dibahas tentang prinsip-prinsip dasar pendidikan anak usia dini (PAUD) yang akan menunjang dan membantu anak untuk perkembangannya.

Prinsip yang terkandung dalam Konvensi hak anak:


  • Nondiskriminasi

Tidak membedakan perlakuan (tidak memperlakukan orang secara berbeda berdasarkan agama, ras, suku bangsa, dan lain-lain)/ pengucilan terhadap anak yang satu dengan anak yang lainnya. Semua mempunyai hak yang sama, berhak belajar, mendapat perlakuan, perhatian, dan pendidikan yang sama.


  • Melakukan hal terbaik

Harus melakukan sesuatu yang baik kepada anak, buatlah mereka nyaman dengan melakukan hal baik tersebut.


  • Mengakui adanya hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan yang sudah ada pada individu  tersebut.

Semua individu/ anak berhak untuk hidup, berhak melangsungkan kehidupannya dengan layak, berhak mengalami perkembangan pada dirinya, jadi semua pendidik harus sadar akan hal itu, semua individu mempunyai hak yang sama.


  • Penghargaan

Kita bisa memberikan hadiah sebagai bentuk reward karena anak sudah melakukan hal yang baik atau bisa menguasai meteri tertentu.


  • Anak sebagai pembelajar aktif

Guru hanya sebagai fasilitator saja. Guru lebih bersifat pasif dalam pembelajaran, sedangkan siswanya yang aktif agar anak dapat membangun pengetahuannya sendiri dari pengalaman yang telah ia lakukan.


  • Anak belajar melaui sensori dan paca indera

Sarana belajar banyak sekali yang ada di sekitar kita, termasuk panca indera bisa dijadikan sebagai alat belajar bagi anak. Misalnya dengan mata, anak-anak akan melihat berbagai bentuk, bermacam-macam benda yang nantinya anak akan belajar apa yang telah dilihatnya.


  • Anak Membangun Pengetahuannya sendiri

Anak memperoleh/membangun pengetahuannya sendiri dengan cara anak pernah melakukan kejadian itu sendiri (pengalaman). Hal tersebut akan lebih tertanam pada otak siswa, sehingga anak dapat membangun pengetahuannya.


  • Anak Berpikir melalui Benda Konkret

Anak usia dini masih belum bisa berpikir secara abstrak, mereka hanya akan memahami hal-hal atau benda-benda yang dapat mereka lihat, dapat mereka pegang, sehingga anak akan bisa berpikir dan belajar dengan bemda yang mereka lihat tersebut (konkret).


  • Anak belajar dari lingkungan

Lingkungan merupakan hal yang paling dekat dengan anak. Lingkugan juga yang mempengaruhi pola pikir anak. Lingkungan akan membantu memudahkan anak dalam belajar karena setiap hari mereka berada pada lingkungan di mana dia hidup, tumbuh dan berkembang dan setiap anak memiliki lingkungan yang berbeda-beda. Sehingga pola pikir dan belajar anak juga berbeda-beda pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun