Peduli dengan kesehatan masyarakat, KKN  MIT DR 13 kelompok 26 UIN Walisongo Semarang  mengadakan program menanam tanaman obat keluarga (toga) di Desa Tlogojati ,Wonosobo
Ide penanaman toga ini muncul karena melihat situasi pandemi yang belum juga usai di tanah air. KKN MIT DR13 Kelompok 26 Â lalu memiliki inisiatif melakukan kegiatan yang efektif dengan memanfaatkan tanaman keluarga yang dapat ditanam dan diolah dengan mudah.
Seperti yang sudah diketahui, tanaman toga merupakan beberapa jenis tanaman obat yang dapat ditanam dengan mudah di pekarangan rumah ataupun di pot plastik. Tanaman-tanaman toga sendiri terdiri dari jahe, kunyit, lidah buaya, daun sirih, dan masih banyak lagi.Â
Keberadaan tanaman toga ini banyak membawa manfaat baik bagi kesehatan, salah satunya mudah diolah menjadi minuman herbal seperti, jamu kunir, jamu sinom, wedang jahe, wedang sirih dan lain sebagainya.
Target utama  kelompok 26 ialah membagian tanaman toga yang telah ditanam di sekolah-sekolah dan tumah warga sekitar di desa Tlogojati,Wonosobo Menurut Ardina, selaku anggota tim KKN MIT DR 13 kelompok 26, diharapkan masyarakat di Desa wonocolo dapat menanam tanaman toga di pekarangan rumahnya masing-masing.Â
Selain itu, kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk menjaga, membudidayakan dan melestarikan tanaman obat Indonesia yang kemungkinan mengalami kepunahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H