Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Pengabdian
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Program Studi Manajemen Haji dan Umrah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Melaksanakan Penanaman Toga dalam Melestarikan Tanaman Obat Indonesia

28 Februari 2022   08:26 Diperbarui: 28 Februari 2022   08:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peduli dengan kesehatan masyarakat, KKN  MIT DR 13 kelompok 26 UIN Walisongo Semarang  mengadakan program menanam tanaman obat keluarga (toga) di Desa Tlogojati ,Wonosobo

Ide penanaman toga ini muncul karena melihat situasi pandemi yang belum juga usai di tanah air. KKN MIT DR13 Kelompok 26  lalu memiliki inisiatif melakukan kegiatan yang efektif dengan memanfaatkan tanaman keluarga yang dapat ditanam dan diolah dengan mudah.

Seperti yang sudah diketahui, tanaman toga merupakan beberapa jenis tanaman obat yang dapat ditanam dengan mudah di pekarangan rumah ataupun di pot plastik. Tanaman-tanaman toga sendiri terdiri dari jahe, kunyit, lidah buaya, daun sirih, dan masih banyak lagi. 

Keberadaan tanaman toga ini banyak membawa manfaat baik bagi kesehatan, salah satunya mudah diolah menjadi minuman herbal seperti, jamu kunir, jamu sinom, wedang jahe, wedang sirih dan lain sebagainya.

Target utama  kelompok 26 ialah membagian tanaman toga yang telah ditanam di sekolah-sekolah dan tumah warga sekitar di desa Tlogojati,Wonosobo Menurut Ardina, selaku anggota tim KKN MIT DR 13 kelompok 26, diharapkan masyarakat di Desa wonocolo dapat menanam tanaman toga di pekarangan rumahnya masing-masing. 

Selain itu, kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk menjaga, membudidayakan dan melestarikan tanaman obat Indonesia yang kemungkinan mengalami kepunahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun