Mohon tunggu...
Miftahul Farichah
Miftahul Farichah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Manusia yang ingin belajar dan berkembang menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pakistan Menggeser Posisi Indonesia Sebagai Negara Muslim Terbesar di Dunia: Bagaimana Dengan Penerapan Ekonomi Islamnya?

1 Juni 2024   10:45 Diperbarui: 1 Juni 2024   13:21 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PakistanSumber Referensi: RRI.co.id

Indonesia merupakan Negara peringkat pertama dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia. Akan tetapi, pada tahun 2024 Pakistan telah menggeser posisi Indonesia menjadi peringkat kedua sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Hal ini membawa berbagai implikasi tidak hanya dalam konteks demografi, tetapi juga dalam penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang menjadi landasan utama kebijakan ekonomi di negara tersebut. Berdasarkan data terbaru dari World Population Review tahun 2024, Pakistan kini berada di puncak dengan total 240,8 juta penduduk Muslim, sedangkan Indonesia mengikuti di posisi kedua dengan 236 juta penduduk Muslim. Pergeseran demografis ini tidak hanya menandai bab baru dalam sejarah kependudukan umat Islam global tetapi juga menegaskan posisi Pakistan sebagai pemain kunci dalam diskusi dan kebijakan yang menyangkut komunitas Muslim di seluruh dunia.

Pertanyaan yang mungkin muncul adalah: bagaimana penerapan ekonomi Islam di Pakistan, dan apa dampaknya terhadap perekonomian mereka?
Pakistan, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, memiliki potensi besar dalam mempengaruhi isu-isu global yang berkaitan dengan umat Islam. Dalam hal ini, penerapan ekonomi Islam di Pakistan menjadi sangat penting untuk memahami bagaimana negara ini mengelola pertumbuhan ekonomi dan demografis yang signifikan.

Penerapan ekonomi Islam di Pakistan didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang mengatur transaksi keuangan dan bisnis. Dalam sistem ekonomi Islam, riba (bunga) dan transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dilarang. Sebagai contoh, bank syariah di Pakistan beroperasi dengan sistem akad yang berbeda dari bank konvensional, di mana transaksi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan tidak melibatkan bunga. Penerapan ekonomi Islam di Pakistan juga mempengaruhi kebijakan moneter. Kebijakan moneter di Pakistan didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang mengatur pengelolaan uang dan bunga. Dalam hal ini, bank sentral Pakistan, Bank of Pakistan, berperan sebagai regulator keuangan yang mengawasi operasional bank syariah dan memastikan bahwa transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk investasi domestik dan eksternal, serta pertumbuhan industri manufaktur dan jasa. Pertumbuhan ekonomi ini telah membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Pakistan dan meningkatkan status negara sebagai pemain kunci dalam ekonomi global.

Di Pakistan, penerapan ekonomi Islam mencakup beberapa aspek kunci, yaitu:
Pertama, Pakistan memiliki sistem perbankan syariah yang berkembang pesat. Bank-bank syariah di Pakistan beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing), murabahah (jual beli dengan keuntungan yang disepakati), dan ijarah (sewa). Perbankan syariah di Pakistan telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh preferensi masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan syariah. Kedua, Sebagai bagian dari ekonomi Islam, zakat dan waqaf memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan sosial. Pemerintah Pakistan memiliki sistem pengumpulan dan distribusi zakat yang terorganisir. Selain itu, waqaf juga digunakan untuk membiayai berbagai proyek sosial dan pendidikan. Ketiga, Pasar modal di Pakistan juga mencakup produk-produk yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti sukuk (obligasi syariah) dan saham syariah. Bursa Efek Pakistan memiliki indeks saham syariah yang membantu investor memilih investasi yang halal.

Penerapan ekonomi Islam di Pakistan memiliki dampak yang beragam terhadap perekonomian nasional. Perbankan syariah telah membantu meningkatkan inklusi keuangan di Pakistan. Banyak masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh perbankan konvensional kini memiliki akses ke layanan keuangan melalui bank syariah. Hal ini meningkatkan partisipasi ekonomi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Sistem bagi hasil dalam perbankan syariah cenderung lebih stabil dibandingkan dengan sistem berbasis bunga. Dalam situasi ekonomi yang bergejolak, sistem bagi hasil dapat mengurangi risiko gagal bayar dan krisis perbankan. Zakat dan waqaf telah berkontribusi signifikan terhadap pembangunan sosial di Pakistan. Dana zakat digunakan untuk membantu masyarakat miskin, mendukung pendidikan, dan memberikan layanan kesehatan. Ini membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Namun, penerapan ekonomi Islam di Pakistan juga memiliki beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengelola pertumbuhan ekonomi yang cepat dan berimbang dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, bank syariah di Pakistan harus berperan sebagai regulator keuangan yang memastikan bahwa transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan tidak melibatkan bunga.

Menggeser Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Pakistan telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Penerapan ini tidak hanya membantu meningkatkan inklusi keuangan dan stabilitas ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial yang lebih baik. Namun, untuk mencapai potensi maksimal, Pakistan perlu mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan terus berinovasi dalam mengembangkan ekonomi syariah. Dengan demikian, Pakistan bisa menjadi model bagi negara-negara Muslim lainnya dalam menerapkan ekonomi Islam secara efektif dan efisien.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun