Di sini PKI dinyatakan gagal dalam usahanya menghancurkan ideologi Pancasila, sehingga Pancasila dipandang begitu sakti, kuat dan sakral. Gerakan 30 September 1965 dianggap sebagai hari dimana Pancasila memiliki kekuatan gaib yang tidak dapat digantikan oleh pemahaman apapun. Oleh karena itu, Pancasila tidak dapat dirusak atau diubah oleh PKI saat itu. Itulah alasan mengapa 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, dari sudut pandang sejarah. Jadi, Hari Kesaktian Pancasila tentunya terkait dengan peristiwa G30S/PKI tersebut.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai warga negara Indonesia untuk mengapresiasi jasa para pahlawan khususnya para pahlawan yang gugur pada tanggal 30 September?
Seperti yang telah kita ketahui, untuk menghargai perjuangan dan mengenang jasa para pejuang, khususnya para pejuang dalam peristiwa G30S/PKI, pemutaran film sudah rutin dilaksanakan di negara kita. Tapi apakah itu semua? Tentu saja tidak. Bentuk lain yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan ideologi Pancasila yang diharapkan oleh negara adalah dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima dalam kehidupan sehari-hari.
Hal lain yang juga sangat mudah yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah menjaga persatuan Indonesia di tengah keragaman budaya, bahasa, suku, suku dan adat istiadat serta selalu mengutamakan musyawarah dan menciptakan keadilan sosial secara adil dan merata sesuai dengan takarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H