Mohon tunggu...
Miftahul Fajar Faturrohman
Miftahul Fajar Faturrohman Mohon Tunggu... -

Where did we come from ? Why are we here ? Where do we go when we die? What lies beyond ? And what lay before ? Is anything certain in life?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ngopi Brayyy

24 September 2014   08:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:44 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di warkop yang bernama dunia

kopi manis ada

kopi pahit pun juga ada

Tak usah memesannya

Tak usah membayarnya

Semuanya gratis

Bagi setiap pelanggan yang datang

Kopi itu bernama kopi cobaan

Diseduh dengan gula-gula

sesuai dengan selera

ada gula keluhan

ada gula kecemasan

ada gula kegalauan

ada pula gula dzikrullah

tinggal kita dipilihkan yang mana

terserah sang pemilik kedai

nikmati saja lah

gitu aja kok bingung

hmmm......

minum kopi kan terasa hambar

tanpa ditemani nyumet rokok

ada rokok tamak

ada rokok takabur

ada rokok ujub

ada rokok riya’

ada rokok dengki

ada rokok amarah

ada rokok hasud,

dan merk-merk yang lainnya

Sungguh,,,

Nikmat yang tiada duanya

Nan membawa jiwa melayang

Saat rokok terbakar

Asap-asap cinta kan merdeka

Terbebas dari belenggu-belenggu

Terbang bebas di udara

Menikmati liberalitas jiwa

Menggapai arsy Ilahi Yang Maha Esa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun