Mohon tunggu...
miftahulayis
miftahulayis Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu komunikasi yang menyukai fotografer dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

kuliah kerja nyata sambil bekerja dan membantu umkm olahan pisang di desa medokan semampir

23 Desember 2024   14:13 Diperbarui: 23 Desember 2024   14:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: miftahul ayis

SURABAYA-Pada tanggal 23 November hingga 5 januari 2025 saya Miftahul ma'ayis sebagai mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di desa Medokan semampir Surabaya. Yang membuat berbeda dari KKN pada umumnya KKN Non Reguler dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu. 

KKN Non reguler dilaksakan pada hari sabtu dan minggu saja dikarenakan sebagian besar di ikuti oleh mahasiswa kelas karyawan atau kelas malam yang dominan melakukan kegiatan kuliah sambil bekerja.

Menurut saya Kuliah sambil bekerja adalah hal yang sangat melelahkan, disaat yang lain pulang bekerja langsung beristirahat saya memilih untuk lanjut menambah ilmu di bangku kuliah. Ditambah saat ini saya harus mengikuti kegiatan KKN yang menjadi syarat wajib untuk lulus dari bangku kuliah.

Dalam kegiatan KKN saya sebagai anggota Sub kelompok 3 membantu salah satu UMKM yang bergerak di bidang pengolahan pisang yang dimiliki oleh kak tya. hasil dari olahan pisang tersebut seperti, pisang nugget, pisang coklat dan pisang roll.Tidak hanya olahan pisang saja kak tya juga memiliki menu lain seperti cireng isi dan juga mie level. Olahan pisang dan cireng juga dijual dalam bentuk frozen.  

Setelah dilakukan survey pada minggu pertama pelaksanaan KKN ada beberapa hal yang menjadi hambatan seperti baner UMKM yang bisa dibilang terlalu kecil lalu belum adanya logo pada packaging pada produk UMKM dan UMKM juga belum memiliki vacum sealer yang dapat mempermudah pengemasan olahan frozen.

Pada minggu ke dua saya dan teman teman mulai melakukan riset bahan apa saja yang harus digunakan untuk membuat facum sealer. Bahan bahan yang digunakan cukup sederhana seperti motor DC kecil, baterai isi ulang, pipa hisap, saklar, papan sirkuit cetak dan juga selang.

Pada minggu ke tiga kita mulai merakit bahan bahan yang sudah dibeli, kita membagi tugas ada yang merakit alat facum sealer ada juga yang mendesain baner dan juga logo. Setelah semuanya siap di minggu berikutnya kita membuat cover untuk alat facum yang terbuat dari 3D Printing dan juga mencetak baner serta logo UMKM.

Pada minggu terakhir kita mengikuti kegiatan pameran hasil proker yang kita hasilkan waktu mengikuti KKN. Pada saat kegiatan kita mendemokan facum sealer yang kita buat dan berfungsi dengan baik. 

Meskipun melelahkan kegiatan KKN bisa dibilang sangat seru. Disana saya juga dapat mengenal banyak teman baru dari prodi yang berbeda. Saya juga merasa sangat senang Ketika ilmu yang saya dapat saat belajar di bangku kuliah bisa membantu Masyarakat desa medokan semampir surabya, saya berharap inovasi yang diberikan oleh saya dan teman teman sub kelompok 3 bisa membantu UMKM jajanan kak tya untuk mempermudah proses packaging olahan pisang yang di jual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun