Mohon tunggu...
Miftahul Arifin
Miftahul Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

minat dalam pengembangan perangkat lunak dan teknologi informasi. Memiliki pengetahuan mendalam dalam pemrograman, basis data, dan jaringan komputer. Berkomitmen untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas dalam solusi IT. Menaruh keseriusan untuk berkontribusi dalam lingkungan yang mendukung inovasi dan pertumbuhan profesional di dunia teknologi informasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Dominasi Data Membahayakan Stabilitas Sistem Informasi?

12 September 2024   10:46 Diperbarui: 12 September 2024   10:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Dominasi Data Membahayakan Stabilitas Sistem Informasi?

Dalam era digital yang terus berkembang, sistem informasi telah menjadi salah satu pilar utama dalam menjalankan operasional di berbagai sektor. Namun, stabilitas sistem informasi sering kali terabaikan, padahal ini adalah elemen kunci yang menentukan keberlangsungan suatu organisasi di dunia digital. Artikel Information System Ecology: An Application of Dataphoric Ascendancy karya Michael J. Pritchard dan J.C. Martel mengangkat pendekatan baru yang menarik, yakni menerapkan prinsip-prinsip ekologi untuk memodelkan stabilitas sistem informasi. Menggunakan analogi "spesies data" dalam sebuah dataphora, mereka memandang data dalam suatu sistem informasi seperti flora dan fauna di ekosistem biologis. Pendekatan ini tidak hanya inovatif, tetapi juga membawa perspektif baru dalam cara kita memandang data sebagai entitas yang hidup dan terus berevolusi.

Penulis memaparkan bahwa keberhasilan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman data yang dikandungnya. Mereka menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman sistem informasi, seperti yang diukur pada Wikipedia, mencapai nilai 0,68 dalam Simpson Diversity Index pada tahun 2018. Angka ini menempatkan Wikipedia dalam kategori sistem yang stabil, mirip dengan keseimbangan ekosistem biologis yang berkisar antara 0,65 hingga 0,80. Dengan dukungan data empiris seperti ini, artikel ini memberikan dasar kuat untuk menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip ekologi dapat digunakan untuk mengevaluasi stabilitas sistem informasi secara global. Selain itu, alat yang mereka kembangkan, Metode Penelitian Ascendancy (ARM), memungkinkan analisis longitudinal yang dapat membantu peneliti dan praktisi mengukur evolusi dan stabilitas sistem informasi dari waktu ke waktu.

***

Pendekatan ekologi dalam menilai stabilitas sistem informasi yang diusulkan oleh Pritchard dan Martel sangat revolusioner, terutama dalam konteks di mana data dianggap sebagai elemen penting dari ekosistem informasi. Mereka mengusulkan bahwa, seperti halnya ekosistem biologis yang bergantung pada keanekaragaman flora dan fauna, sistem informasi juga bergantung pada variasi dan keberagaman "spesies data". Jika keanekaragaman data tinggi, sistem lebih stabil dan mampu menghadapi gangguan eksternal. Sebaliknya, dominasi satu jenis data dapat membuat sistem rentan dan lebih mudah runtuh.

Penelitian mereka pada Wikipedia sebagai studi kasus memberikan bukti konkret atas konsep ini. Dalam studi yang dilakukan, Wikipedia mencapai nilai 0,68 pada Simpson Diversity Index pada tahun 2018, yang menunjukkan keseimbangan dalam ekosistem data tersebut. Angka ini cukup mendekati rentang ideal stabilitas ekosistem biologis, yakni antara 0,65 dan 0,80. Ini berarti, seperti halnya sistem alam yang seimbang, sistem informasi Wikipedia memiliki keanekaragaman data yang cukup untuk mempertahankan stabilitasnya. Penulis juga menyoroti peran dominasi dalam sistem informasi, dengan menggunakan contoh layanan informasi digital Digital Universe, yang kolaps karena nilai dominasi datanya yang sangat tinggi (Db = 0,878) pada tahun 2019. Kurangnya keanekaragaman menyebabkan sistem ini tidak mampu bertahan terhadap perubahan dan akhirnya berhenti beroperasi.

Selain itu, Pritchard dan Martel mengembangkan Metode Penelitian Ascendancy (ARM), sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keanekaragaman, dominasi, dan stabilitas data dalam suatu sistem informasi. Metode ini terbagi menjadi enam tahap, termasuk pemetaan taksonomi spesies data, evaluasi entropi, dan perhitungan indeks stabilitas ekosistem. ARM memungkinkan analisis yang komprehensif terhadap sistem informasi, baik dari sudut pandang kuantitatif maupun temporal. Misalnya, pada Wikipedia, penggunaan ARM memungkinkan mereka mengidentifikasi pertumbuhan keanekaragaman data dari tahun ke tahun, yang berkontribusi pada stabilitas jangka panjang situs tersebut.

Selain Wikipedia, penelitian ini juga mencakup evaluasi terhadap ekosistem informasi lain, seperti YouTube, Citizendium, dan Digital Universe. YouTube, dengan nilai keanekaragaman (Dr = 6,021) dan entropi (He = 2,059) yang tinggi, berhasil menunjukkan stabilitas yang signifikan dalam menghadapi berbagai jenis konten. Di sisi lain, Citizendium dengan nilai keanekaragaman yang rendah (Dr = 2,670) menunjukkan potensi kerentanan karena kekurangan variasi data. Semua ini menggarisbawahi pentingnya keanekaragaman data sebagai faktor utama dalam menentukan ketahanan dan stabilitas suatu sistem informasi di masa depan.

***

Penelitian yang dilakukan oleh Pritchard dan Martel menunjukkan dengan jelas bahwa stabilitas sistem informasi tidak dapat diabaikan, terutama di era digital yang dinamis ini. Mereka mengangkat konsep penting bahwa keanekaragaman data berperan sebagai penentu utama dalam menjaga keberlangsungan sistem informasi. Dengan bukti empiris seperti nilai Simpson Diversity Index Wikipedia yang mencapai 0,68 pada tahun 2018, serta kegagalan Digital Universe akibat dominasi data yang berlebihan, jelas bahwa prinsip-prinsip ekologi menawarkan cara baru yang menarik untuk memodelkan dan mengelola data.

Implikasi dari penelitian ini sangat luas, tidak hanya untuk peneliti tetapi juga bagi praktisi teknologi informasi dan manajemen data. Menggunakan alat seperti Metode Penelitian Ascendancy (ARM), organisasi dapat secara proaktif mengukur dan memprediksi stabilitas sistem informasi mereka, serta mengidentifikasi risiko sebelum terjadi gangguan signifikan. Ini memungkinkan manajemen untuk mengambil langkah-langkah yang lebih strategis dan terinformasi dalam menjaga stabilitas data, memastikan bahwa sistem informasi tetap dapat diandalkan dan tangguh terhadap perubahan eksternal di masa depan.

Referensi

Pritchard, M. J., & Martel, J. C. (2020). Information system ecology: An application of dataphoric ascendancy. Information Systems, 89, 101486. https://doi.org/10.1016/j.is.2019.101486

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun