Mohon tunggu...
Miftahul Amraini
Miftahul Amraini Mohon Tunggu... Lainnya - ✨

Halooo👋🏻

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Percikan Masa Depan

24 November 2020   18:55 Diperbarui: 24 November 2020   19:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Masa putih abu seakan menjadi debu
Gerbang baru mencari ilmu
Seakan tak percaya
Kebahagiaan yang sementara

Kurindukan kawan remaja
Tawa canda yang berwarna
Kebersamaan yang tak terlupa
Namun apalah daya?

Langkah baru yang harus dituju
Meninggalkan kenangan dulu
Disini aku berdiri
Bagai menapak buah berduri

Awalnya begitu berat
Lama lama ku jadi kuat
Inilah dunia baru ku
Dunia universitas ku

Ekspektasi yang tak terjadi
Realita yang harus di adaptasi
Diserang tugas yang bertubi-tubi
Menyebabkan lelah otak dan hati

Bisikkan sesat selalu menghantuimu
Menyerah saja kawanku
Tentu saja tidak, ucapku
Semangat penimba ilmu
Tak membuat jiwa ini menjadi kaku

Yakinlah lelahmu, letihmu
Adalah percikan masa depanmu
Perjalanan yang masih panjang
Walau tubuh sudah meriang
Menyerah adalah hal yang pantang
Semangat jiwa pejuang
Ingat orang-orang yang engkau sayang
Berhenti menjadi beban
Jadilah kebanggaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun