Termenung di pinggiran kota
Hiruk pikuknya keramaian yang ada
Teringat akan sebuah kisah bahagia
Yang kini telah sirna
Hembusan sejuk kini tak terasa
Polusi dimana mana
Sesak terasa di dada
Kita harus apa?
Pasrah dan diam sahaja
Bagaimana bisa?
Udara dicemarkan
Yang rugi kita sekalian
Pembangunan dimana mana
Tak memandang alam sedang merana
Disana sedang tertawa
Disini terkena bencana
Wahai baginda
Rakyat mu sengsara
Dalam hati menggema
Teriak penuh pinta
Semesta sedang bersedih
Kemana semua janji
Dulu terdengar sangat mendidih
Apa hilang ditelan bumi?
Saat kaki tak mampu menopang
Kata tak mampu terlontar
Semangat yang kian hilang
Hanya doa yang bisa diantar
Kuatlah semesta ku
Dirimu pasti mampu
Kuatlah semestaku
Kami selalu ada untukmu
Padamu generasi baru
Hempaskan kesetiaanmu
Hanya pada alam semesta mu
dan Negaramu
Jadilah matahari
Berguna bagi siapa saja
Bukan seperti senja
Indahnya hanya sekejap saja