Setelah padi dipanen, jerami pun tidak terpakai. Toni mengumpulkan jerami, dan berniat mengajari teman-temannya membuat wayang. Teman-temannya senang karena mendapat permainan baru. Toni pun mempunyai ide untuk membuat pertunjukan wayang jerami pada acara sedekah bumi di desanya. "Wah, ide yang menarik" kata Riski.Â
"Sekarang ini banyak orang yang sudah tidak mengenal wayang" tambah Rama.
 "Kami setuju!" timpal Nisa dan Putri bersamaan.Â
Teman-teman Toni siap membantu mempersiapkan pertunjukan wayang jerami. Ada yang membantu mengumumkan pada warga, membantu mempersiapkan tempat dan panggung, membuat naskah cerita, dan meminjam gamelan di balai desa.Â
"Maaf Ton, saya belum bisa ikut membantu, karena harus berlatih menari untuk menghadapi lomba di tingkat propinsi" kata Friska. "Ya, tidak apa-apa. Semoga sukses ya" sahut Toni menyemangati Friska.
Mereka kemudian menemui bapak kepala desa untuk menyampaikan gagasan pertunjukan wayang jerami. "Pak, bolehkah kami mengadakan pertunjukan wayang jerami untuk menghibur warga? Siapa tahu bisa mengembalikan kecintaan warga terhadap cerita-cerita wayang. Sekalian kami akan meminjam gamelan desa, Pak," kata Toni saat menghadap kepala desa.Â
Pak kepala desa sulit memberikan ijin, tetapi setelah semuanya ikut menjelaskan termasuk tentang pembagian tugas dan penjadwalan pertunjukannya, pak kepala desa mengabulkannya. "Boleh, tapi bapak akan memberi batas waktu pertunjukan selama 1 minggu. Tempat pertunjukannya di balai desa, bersamaan dengan acara sedekah bumi. Kalian sanggup?" Kata kepala desa.
"Ya pak, terima kasih" kata Toni dan teman-temannya. Mereka semua bergembira dan berterima kasih kepada kepala desa.
Selama 1 bulan, Toni dan teman-temannya giat berlatih memainkan wayang jerami sambil diiringi gamelan. Mereka tampak serius dalam latihan, karena ingin menunjukkan penampilan terbaik mereka. Hingga tibalah saat memulai pertunjukan wayang jerami.Â
Di hari pertama pertunjukan, semua warga desa Sukadamai berbondong-bondong menuju balai desa untuk menyaksikan pertunjukan wayang jerami. Mereka penasaran, seperti apakah pertunjukan wayang jerami itu?Â
Warga merasa terhibur. Sampai dengan hari ketiga, masih banyak warga yang menyaksikannya. Tetapi memasuki hari keempat, penonton wayang jerami mulai berkurang. Banyak warga beralih menonton pertunjukan musik dangdut di lapangan desa. Hingga hari kelima, nyaris tidak ada penonton yang menyaksikan wayang jerami.