Mohon tunggu...
Miftahul Alam
Miftahul Alam Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Duet Prabowo-Salim Segaf Tak Bisa Dianggap Remeh

3 Agustus 2018   20:05 Diperbarui: 3 Agustus 2018   19:59 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duet antara Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi salah satu pasangan Capres-Cawapres rekomendasi dari hasil Ijtimak Ulama yang digelar di Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Selain nama Salim Segaf, nama Ustadz Abdul Somad juga menjadi nama yang direkomendasikan oleh Ijtimak Ulama sebagai Cawapres Prabowo. Namun, Ustadz Somad menyatakan diri menolak dirinya dijadikan sebagai cawapres, dengan dalih ingin fokus menjadi Da'i atau ulama hingga mati.

Lalu, bagaimana kans dan kekuatan Salim Segaf dalam menyokong suara Prabowo agar bisa menang di Pilpres 2019?.

Pasangan Prabowo-Salim Segaf tidak bisa dianggap remeh oleh koalisi lawan Joko Widodo (Jokowi) maupun koalisi pendukung Jokowi.

Salim Segaf merupakan salah satu pimpinan tertinggi PKS, dengan demikian, jika menjadi Cawapres Prabowo, Salim Segaf bisa menggerakkan mesin partai PKS untuk memenangkan Pilpres.

Selain itu, Salim Segaf juga pasti memiliki basis yang kuat di PKS sebagai modal utama untuk menggalang suara, utamanya suara akar rumpun. Gerakan akar rumpun PKS sudah terbukti sangat efektif dan mampu meraup banyak suara seperti di Pilkada Jabar, Jateng dan daerah lainnya kemarin.

Kemudian, Salim Segaf bisa dikatakan menjadi representasi Ulama dan Umat Islam yang tentunya sangat cocok bila disandingkan dengan Tokoh Nasionalis seperti Prabowo. Pasangan ini bisa menjadi kolaborasi figur Nasionalis-Religius.

Ha lain yang patut diperhitungkan juga, Salim Segaf merupakan cucu kandung dari ulama besar Palu, Sulawesi Tengah Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal dengan nama "Guru Tua " pendiri yayasan Al-Khairaat. Pengaruh Al-Khairat ini mencakup bahkan seluruh daerah timur Indonesia.

Sehingga, jika Salim Segaf digandeng Prabowo sebagai Cawapres, maka otomatis mantan Menteri Sosial ini bisa menjadi representasi dari Indonesia Timur. Dengan demikian, Salim Segaf yang menjadi pilihan para ulama di Ijtimak tidaklah salah perhitungan, bahkan wajib diperhitungkan oleh partai koalisi lawan Calon Petahana Joko Widodo (Jokowi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun