Mohon tunggu...
Miftahul Alam
Miftahul Alam Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PKS-Gerindra Kalah Pilkada di Pulau Jawa, Bagaimana Nasib #2019GantiPresiden?

28 Juni 2018   17:03 Diperbarui: 28 Juni 2018   17:31 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: beritaplatmerah.com)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra mengalami kekalahan pada tiga pilkada serentak 2018 provinsi di Pulau Jawa. 

Hingga kini, hasil quick count Pilkada Jabar, SMRC menunjukkan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (RK-Uu) meraih 32,26%, sedangkan pasangan Asyik meraih 29,58%. Hasil quick count LSI Denny JA, RK-Uu unggul di angka 32,98%, sedangkan Asyik di angka 27,98%.

Lantas, bagaimana nasib #2019GantiPresiden?

Sang inisiator #2019GantiPresiden yang juga Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku masih tetap optimis akan bisa mengganti presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

Hasil penghitungan pemilihan pilkada 2018 belum final seluruhnya oleh KPU. Contohnya, Pilgub Jawa Barat ada selisih tipis antara pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulumdengan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) yang diusung PKS.

Pasangan Asyik ini dinilai Mardani cukup sukses, karena mendulang suara cukup mengejutkan dibanding hasil survei elektabilitas selama ini.

Kemudian, Pilgub Jawa Tengah, di mana PKS mengusung Sudirman Said-Ida Fauziyah. Di Jateng angkanya Sudirman-Ida 42 (persen), bisa dibilang tinggi sekali.

Menurut Mardani, strategi yang mereka gunakan untuk meraup hasil tersebut, salah satunya adalah dengan 'menjual' #2019GantiPresiden.

Yang kedua, yang terjadi PKS-Gerindra mengejar sosial media di akhir untuk serangan

Komitmen paslonnya dalam gerakan #2019GantiPresiden, dinilai jelas korelasinya dalam peningkatan suara. Untuk sosial media sendiri, keikutsertaan ulama dalam memberi testimoni juga menjadi strategi yang diperhitungkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun