Baca juga: Hubungan Filsafat Alasdair MacIntyres dan Aristotle
3. Titik Singgung
Tidak semua masalah yang dipertanyakan manusia dapat dijawab secara positif oleh ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan ituterbatas; terbatas oleh subjeknya dan terbatas pula oleh objeknya (baik objek materi maupun objek forma), dan terbatas juga oleh metodologinya. Tidak semua masalah yang tidak atau belum terjawab oleh ilmu pengetahuan, lantas dengan sendirinya dapat dijawab oleh filsafat. Jawaban filsafat sifatnya adalah spekulatif dan juga merupakan alternatif tentang jawaban sesuatu masalah, artinya jawaban filsafat itu belum pasti dan masih bisa atau mungkin berubah.
Sehingga ilmu, filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflesif dengan manusia artinya keduanya tidak ada alat penggerak dan tenaga utama di dalam diri manusia, yang dikatakan alat dan penggerak tenaga utama pada diri manusia adalah akal, pikiran, rasa, dan keyakinan.
 Dengan alat ini manusia akan mencapai akan kebahagian dirinya. Agama dapat menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup bagi manusia dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan. Manakala manusia menghadapi masalah yang rumit dan berat, maka timbullah kesadaranyna, bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk mengatasinya dan timbulnya kepercayaan dan keyakinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H