Disusun Oleh :
Risky Bachtiar Ismiaji, Miftahul Munir Alkarim, Dhika Rizqi Febriyadi
(1800001224, 1800001206, 1800001233/BK/FKIP)
Universitas Ahmad Dahlan
                Abstrak
Membentuk sebuah karakter anak sesuai dengan ajaran Islam merupakan sebuah cita-cita bagi umat Muslim. Zaman Modern atau bisa dikatan generasi Alpha seperti saat ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi pendidik maupun orang tua dalam memberikan sebuah penanaman karakter akhlak yang baik. Perkembangan zaman tentunya dapat memepengearuhi karakter anak-anak masa kini, dengan munculnya teknologi yang baru seperti internet maka semua kalangan akan sangat mudah mengakses situs dunia.Â
Maka tidak dapat dipungkiri sebuah budaya asing akan masuk ke negeri ini dengan adanya era globalisasi. Pendidikan Islam ini sangat penting sekali untuk anak-anak dikarenakan dapat menangkal sebuah globalisasi yang negative. ketika anak, sejak kecil sudah diberikan sebuah pendidikan yang Islami tentunya yang dapat diharapakan anak tersebut mampu menyaring segala informasi di dunia ini dengan bijak, sehingga karekater anak tersebut tidak terpengaruhi oleh karakter akhlak budaya asing.Â
Melihat keadaan anak generasi Alpha saat ini sangat memperhatinkan yang mana cukup banyak anak-anak yang kekurangan karakter yang baik. Masih adanya tawuran antar pelajar, begal, mencontek, berbohong, membantah guru maupun orang tua dan masih banyak lagi. Maka dari itu perlunya membentuk karakter anak sejak usia dini itu sangatlah penting karena sejak kecil sudah membisakan diri dan berlatih maka ketika dewasa penanaman karakter yang berbudi luhur itu akan selalu diterapkannya, karena sudah menajdi kebiasaan anak tersebut sehingga menjadi budayanya sendiri.
Kata Kunci : Karakter, Anak, Usia Dini Pendidikan, Islam
           Pendahuluan
Perkembangan Globalisasi saat ini tentunya semakin pesat dan semakin canggih. Maka dengan mudahnya pintu akses internet yang tentunya skala dunia mudah sekali di cari oleh semua kalangan. Maka dari itu tidak kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi ini mempengaruhi karakter anak, karena bisa saja budaya asing masuk ke negeri Indonesia ini sehingga dicontohlah oleh anak bangsa. Sehingga karakter Negara asing tidak menutup kemungkinan mempengaruhi anak Bangsa Indonesia.Â
Bukannya hanya factor Globalisasi tetapi pendidikan akhlak seorang muslim kurang diperhatiakan secara mendalam dan terimplementasi kepada anak sejak usia dini. Jika saja karakter seorang muslim sudah melekat kepaada anak-anak tentunya mereka dapat menjalani kehidupan sesuai syariat Islam yang murni. Perlu untuk dikaji secara mendalam bahwa sebenarnya hubungan pendidikan dengan Islam itu saling berkaitan, karena di Agama Islam yang dinamakan menenuntut ilmu itu wajib. Tentunya untuk mendapatkan ilmu mengeni karakter yang baik perlu adanya system pendidikan untuk menuntut ilmu sesuai dengan ajaran Islam.
Pendidikan Islam, tidak dipungkiri lagi memang memiliki kontribusi yang sangat besar khususnya di Negara tercinta kita ini. Berkaitan dengan sejarah Islam dinusantara merupakan bukti nyata bahwa pendidikan Islam sudah ada sejak zaman sebelum merdeka yang mana dengan pendidikan Islam ini dapat membentuk karakter pejuang Indonesia dengan bijaksana, jujur dan pantang menyerah. Maka dari itu hubungan pendidikan dengan Islam memang sangat penting untuk anak-anak sejak dini.Â
Seorang guru disekolah dan orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk karakter  sesuai jiwa seorang mukmin yang taat. Sehingga dalam proses pencapaian pendidikan Islam tidak hanya menjadi beban seorang guru justru tanggung penjawab pertama ialah orang tua didalam rumah tangga untuk memulai membentuk kepribadian anaknya mulai dari kandungan, lahir bahkan sampai aaqil baligh. Peran orang tua juga dapat memberikan sebuah perasaan yang lebih nyaman, aman dan keamanan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan agama sejak dini pada anak-anak mereka (Basri, 2017).
Namun dapat kita lihat dari sudut pengertian ternyata akhlak dan karakter tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kedunaya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa adanya dipikir terlebih dahulu bisa dikatakan spotanitas, bisa dikatakan sudah menjadi kebiasaan yang tertanam pada diri anak tersebut. Menurut Majid, pendidkan karakter yaitu sebuah upaya untuk membimbing perilaku manusia menuju standar yang lebih baku (Majid & Andayani, 2012).Â
Karakter seorang anak dapat dilatih secara berkesinabungan yang artinya pendidkan Islam selalu diajarkan dan ditanamkan kepada anak sejak dini agar mereka dapat menerapkannya didalam kehidupan, pendidikan ini dilakukan tahap demi tahap yang terus meningkat tergantung dengan usianya. Jika pendidikan Islami setiap saat di ajarkan dan juga diberikan pelatihan atau bisa dikatakan anak tersebut ketika mendapatkan sebuah ilmu lalu mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka tahu ilmu namun juga dapat mengamalkannya.