Musang betina tua itu telah lama membawa derita. Dia sedang di rundung lapar dan merasakan kegalauan dalam hati. Ia sibuk memikirkan hendak cari makan dimanakah malam ini?
Rengekan isyarat kelaparan anak-anaknya menambah galau dalam hatinya, sehingga putuslah asanya, lalu meringkuk dan biarkan bayinya menyerap putingnya yang tak berisi.
Musang malang itu pandangi penuh kasih bayi-bayinya. Hela nafas panjang ratapi derita dan perjuangan hidup yang mesti di arungi generasinya nanti.
Teringat kembali masa lalunya nan indah. Dulu, rimbanya adalah tempat menyenangkan, makanan melimpah ruah, hawa teduh, tenang dan damai, tak kepayahan mencari makan. Kini telah berubah menjadi perumahan dan perhotelan.
Saat perutnya tak terbendung, membuang hajat sesukanya, biji-bijian dari perutnya lantas berkecambah lalu menjadi tunas, menjelma pohon aneka ragam, jadikan rimbanya nyaman, hijau, dan rimbun.
Saat bahagia itu kini putuslah sudah, manakala makhluk bengis berkaki dua yang cerdas mulai usik Rimbanya. Mula-mula tebangi pohon besar, lalu batang kecil, sampai semua tak bersisa. Makhluk kejam itu rampas rezekinya.
Keluhan anak adalah derita ibu, lalu berkata, sabar sayang, Ibu pasti ambil sedikit rezeki dari makhluk biadab yang tinggal di seberang sungai itu.
Ibu perkasa itu keluar liang, angin kemarau bulan ini mengirim dingin merasuk hingga bulu ekornya. Dingin dan lapar tak mampu kalahkan rasa cinta. Ibu yang 'kan lakukan apa saja demi buah hatinya, ia tak hirau walau tiap perburuan adalah pertaruhan nyawa.
Tekadnya membatu, lamat-lamat tangisan bayinya menjadi tenaga. Dengan gagah menerobos perdu melintasi jalan setapak yang dibuat makhluk berkaki dua menuju rumah musuh utamanya.
Musang betina tua kini berdiri di belakang kandang ayam. Aroma lezat yang berasal dari dalam kandang, menusuk lubang hidung. Ketika aman, sang musang berjalan perlahan menuju kandang.
Mengitari kandang, mencari celah. Musang betina tua bergigi tajam patahkan bilah bambu rapuh. Longokkan kepala ke dalam, bau gurih kian mengganggu, jadilah andrenalinnya mengalir deras.