Ulat hijau di atas daun
mulutnya terus menerus gerogoti daun
tak pernah merasa kenyang
Ia hanya punya satu tujuan
Menjadi kupu-kupu yang rupawan
Tempat estetika mencumbu warnaÂ
Hingga bisa menyihir mata
Netraku tak sengaja menyaksikan
Menyaksikan ulat hijau yang loba
Di temani secangkir kopi
kutulis syair tentang nurani yang khawatir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!