Mohon tunggu...
miftahudin
miftahudin Mohon Tunggu... Buruh - Nelayan

Penyuka sastra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Kanvas ke Kehidupan: Menjelajahi Gradasi dalam Seni dan Eksistensi

15 Januari 2025   21:30 Diperbarui: 15 Januari 2025   21:30 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

aku suka sekali dengan lukisan. pada suatu saat aku melihat warna warna yang di padukan dalam secarik kanvas hingga menciptakan kesan estetik. 

dan yg lebih membuat saya semakin takjub adalah cara Seniman tersebut memadukan warna warna dg cara gradasi. 

Dalam konteks ini, 'gradasi' saya definisikan sebagai proses perubahan bertahap, yang melibatkan transisi halus antara dua atau lebih keadaan yang berbeda, dan sering kali mengandung unsur ketidakpastian tentang hasil akhirnya.

coba anda bayangkan, ada sebuah warna, merah yg di padukan dg cara gradasi dg warna biru misalkan. pasti itu nampak indah bukan?. sambil menikmati keindahannya, cobalah fokus sejenak pada gradasi warna antara merah yg dengan sangat halus menuju ke warna biru. 

menurut saya, keindahan yg nampak pada dasarnya/$ebenarnya terletak pada gradasi warna tersebut. karena jika merah dan biru itu kemudian di pisah. maka ada perbedaan interpretasi akan makna keindahan. 

dan dari situ saya dapat mengemukakan bahwa "gradasi itu suatu yang indah, gradasi itu adalah sesuatu yang lain, atau $esuatu yg tidak nampak jelas" meskipun kita yakin itu keindahan. 

kemudian aku akan coba menghubungkan situasi tersebut dengan kehidupan manusia. 

terlebih dahulu saya akan mengawalinya dengan pernyataan bahwa "manusia/kehidupan itu sebenarnya juga masih dalam tahap gradasi"

yg jika di telaah secara sederhana maka dari keadaan kotor perlahan lahan menuju ke keadaan yang bersih, yg dari keadaan bermoral perlahan lahan menuju ke keadaan amoral, dari keadaan papa menuju ke keadaan berpunya. atau bisa sebaliknya. 

dan semua perubahan menuju yang lain itu pada intinya bergantung pada tindakan manusia itu sendiri. 

sebagai contoh agar lebih mudah untuk dipahami. seorang residivis narkoba kemudian di tangkap polisi lalu mendapat vonis hakim 10 th penjara. dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa kehidupan si narapidana tersebut masih dalam tahap gradasi. krn apa bila masa hukuman nya telah selesai, ada kemungkinan ia bertobat dan menjadi orang baik baik juga dengan perlahan lahan tentunya. dan juga tergantung pada tindakan mana yang akan dilakukannya. tindakan di masa akan datang dari sang residivis ini akan sangat menentukan. apakah ia akan menjadi penjahat, ataukah menjadi orang yang bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun