aku suka sekali dengan lukisan. pada suatu saat aku melihat warna warna yang di padukan dalam secarik kanvas hingga menciptakan kesan estetik.Â
dan yg lebih membuat saya semakin takjub adalah cara Seniman tersebut memadukan warna warna dg cara gradasi.Â
Dalam konteks ini, 'gradasi' saya definisikan sebagai proses perubahan bertahap, yang melibatkan transisi halus antara dua atau lebih keadaan yang berbeda, dan sering kali mengandung unsur ketidakpastian tentang hasil akhirnya.
coba anda bayangkan, ada sebuah warna, merah yg di padukan dg cara gradasi dg warna biru misalkan. pasti itu nampak indah bukan?. sambil menikmati keindahannya, cobalah fokus sejenak pada gradasi warna antara merah yg dengan sangat halus menuju ke warna biru.Â
menurut saya, keindahan yg nampak pada dasarnya/$ebenarnya terletak pada gradasi warna tersebut. karena jika merah dan biru itu kemudian di pisah. maka ada perbedaan interpretasi akan makna keindahan.Â
dan dari situ saya dapat mengemukakan bahwa "gradasi itu suatu yang indah, gradasi itu adalah sesuatu yang lain, atau $esuatu yg tidak nampak jelas" meskipun kita yakin itu keindahan.Â
kemudian aku akan coba menghubungkan situasi tersebut dengan kehidupan manusia.Â
terlebih dahulu saya akan mengawalinya dengan pernyataan bahwa "manusia/kehidupan itu sebenarnya juga masih dalam tahap gradasi"
yg jika di telaah secara sederhana maka dari keadaan kotor perlahan lahan menuju ke keadaan yang bersih, yg dari keadaan bermoral perlahan lahan menuju ke keadaan amoral, dari keadaan papa menuju ke keadaan berpunya. atau bisa sebaliknya.Â
dan semua perubahan menuju yang lain itu pada intinya bergantung pada tindakan manusia itu sendiri.Â
sebagai contoh agar lebih mudah untuk dipahami. seorang residivis narkoba kemudian di tangkap polisi lalu mendapat vonis hakim 10 th penjara. dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa kehidupan si narapidana tersebut masih dalam tahap gradasi. krn apa bila masa hukuman nya telah selesai, ada kemungkinan ia bertobat dan menjadi orang baik baik juga dengan perlahan lahan tentunya. dan juga tergantung pada tindakan mana yang akan dilakukannya. tindakan di masa akan datang dari sang residivis ini akan sangat menentukan. apakah ia akan menjadi penjahat, ataukah menjadi orang yang bermanfaat.Â