Aku benci wanita
Kerena kemauanya bagai karang
Tak patah sekali ia terbentang
Aku benci wanita
Karena mimpi dan harapanya ia pendam dihati
Terlalu dalam dan suci hingga tangan kotorku tak mampu menjamahnya
Aku benci wanita
Setiap hela nafas yang menderu
Bagai belaian angin yang kian menidurkan
Aku benci wanita
Karena ketekunannya ia mampu mengeringkan samudra
menyuburkan gurun dan mencairkan gunung es hati setiap laki laki
aku benci wanita
karena aku mendambanya, mencintainya, membanggakannya dan selalu merindukannnya
ini membuatku tersiksa karena dia tak mendambaku, mencitaiku apalagi merindukanku
dan aku ingin semua rasa ini akan terus bertunas bila ia terpatahkan
menyakitkan memang tapi nikmat dan aku mensyukurinya
miftahsirun,
Depok, 16 juli 2006“
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H