Biarlah temaram mengurungku sementara waktu, biarlah bu
Karena aku percaya siang pasti akan datang.
Ibu...
Jangan lupa selipkan namaku disetiap pertigaan malammu,
Saat aku tak ada di pelupuk matamu,
Atau,
Juga saat aku sedang tak bersender pada kusen rumahmu.
aku pamit, doakan agar aku cepat kembali.
Bukan besama duri,
melainkan bersama kokoh asa dan citaku, yang dulu hampir mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!