Setiap anak atau siswa memiliki bakat dan potensi berbeda. Salah satu bakat yang perlu dikembangkan adalah bakat menulis cerpen, puisi, dan reportase.
Jika Anda adalah guru atau orang tua perlu memberi perhatian khusus bagi anak yang memiliki bakat menulis. Jangan tutup mata jika anak punya potensi menulis karena prestasi pendidikan menurut saya tidak hanya nilai akademis saja.
Karya siswa perlu dipublikasikan ke berbagai media agar tulisan memberi inspirasi kepada pembaca. Media massa cetak dan online bisa dibidik sebagai publikasi karya, selain majalah dinding dan majalah sekolah.
Publikasi di media profesional adalah cara mengukur seberapa bagus dan layak karya dimuat media. Siswa terpacu lebih giat menulis karena karyanya mendapat apresiasi. Karya yang dimuat media juga turut membawa nama baik sekolah.
Selain ke media cetak dan online, karya tulis bisa diterbitkan menjadi buku, baik secara mandiri atau antologi bersama penulis lain lewat penerbit profesional.
Berikut ini 5 langkah mengirimkan karya siswa ke media. Tips ini berdasarkan pengalaman penulis membimbing siswa SMA dan SMP di Solo dalam penulisan sastra dan jurnalistik.
1. Bekali Teori Menulis
Mengungkapkan ide menjadi tulisan tidak sekadar mengeluarkan unek-unek. Ada teori sastra dan jurnalistik yang mesti dipelajari. Jika siswa berpotensi menjadi penulis puisi dan cerpen diarahkan membaca buku kiat-kiat menulis sastra.
Siswa bisa mencari tips menulis kreatif dari media digital/ online. Mereka diminta giat membaca dan mengamati karya sastra di berbagai media.
Tak berbeda jika siswa punya bakat di bidang jurnalistik. Siswa bisa bergabung dengan ekskul jurnalistik di sekolah (jika ada), belajar teori jurnalistik dan mengamati berita-berita di media.
2. Diskusi dan Bedah Karya