Grobogan - KPU Grobogan menggelar pencanangan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2020, Rabu (4/12/2019). Acara ditandai dengan peluncuran Si Sugro, maskot resmi Pilbup Grobogan 2020.
Ki Sugro (Suara Grobogan) merupakan karya Abdul Rouf. Pemuda asal Tawang, Jambon, Kec. Pulokulon, Kab. Grobogan itu  menjuarai lomba maskot dan berhak atas hadiah senilai Rp7,5 juta yang diserahkan oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Maskot Ki Sugro berwujud katak didominasi warna oranye, mengenakan surjan dan bercaping. Sedang tangan kanan memegang paku, simbol ajakan mencoblos, dan tangan kiri menunjukkan jari kelingking bertinta biru tanda mencoblos. Selain itu Ki Sugro mengenakan kaus merah bersimbol petir.
Penulis melansir data tentang filosofi Ki Surgo. Data berasal dari Abdul Rouf saat berbincang dengan penulis pada Rabu (4/12/2019).
Ki Sugro adalah singkatan dari Suara Grobogan, sedangkan kata Ki adalah sebutan untuk orang tua atau guru (yang menjadi anutan), seperti Ki Ageng Selo yang merupakan tokoh spiritual sekaligus leluhur raja-raja Kesultanan Mataramyang berpengaruh di bumi Grobogan.
KATAK
Katak adalah salah satu binatang lemah tetapi sangat lincah bergerak. Katak sebagai simbol masyarakat kecil. Katak merupakan bahan baku kuliner khas Grobogan yakni swike. Bahkan kuliner ini bisa ditemukan di berbagai kota besar di Indonesia.
CAPING
Caping sebagai simbol masyarakat Grobogan yang sebagian besar adalah petani. Selain untuk melindungi diri dari panas, caping merupakan produk budaya yang menjadi bagian penting dalam dimensi kehidupan manusia.
SURJAN
Surjan merupakan pakaian laki-laki Jawa (termasuk di Kabupaten Grobogan) dengan ciri khas berlengan panjang, berkerah tegak, dan bermotif lurik.
PETIR
Petir simbol kekuatan alam yang harus dapat dikuasai oleh rakyat Kabupaten Grobogan. Petir (Halilintar) diambil dari filosofi Legenda Ki Ageng Selo. Kisah kesaktian penangkapan petir ini kemudian diabadikan di pintu masuk Masjid Agung Demak. (Miv)