Mohon tunggu...
Miftahul Jannah
Miftahul Jannah Mohon Tunggu... -

salam kenal semuanya...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Tahu Jeletot" Ciptakan Kebersamaan

9 Mei 2012   12:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13367407061047829593

Siang hari, setelah hujan yang sangat besar tadi menghampiri kota depok. Cuaca dinginnya depok sangat terasa sampai tubuh ini menggigil.

Hari jumat seperti biasa setelah pulang kuliah, kami berempat kumpul dikosan salah satu dari kami. Jarak dari kampus ke kosan begitu jauh, kamipun naik angkot dan turun di depan kampus. Dinginnya depok setelah diguyur hujan membuat kami semua lapar. Tak menunggu lama, setelah turun dari angkot kamipun menyebrang jalan untuk membeli tahu jeletot, tahu goreng yang di isi bumbu cabe. Memang semenjak kami kuliah di salah satu universitas di daerah depok, kami suka membeli makanan itu yang dibilang banyak orang sangat pedas dan membuat sakit perut.

Berawal dari salah satu dari kami “Mau beli berapa-berapa nih ?” tanya Aderia. “2-1-1-3”, jawab kami semua. “tiga ?? ga salah ? ih ntar sakit perut” jawab Hana yang kaget dengan Rafa yg memesan 3 tahu jeletot. “ga sakit perut, gue kan kuat.” jawab Si Rafa begitu yakinnya. Aderia pun langsung memesan tahu jeletot pada si penjual. Sesudah tahu jeletot di bungkus, kami pun langsung menuju kosan. Sesampainya di kosan, kami langsung memakan tahu jeletot yang baru di beli dan makannya sambil menonton tv. Karena Hana dan Aderia hanya beli satu, jadi kita berdua selesai duluan makan tahunya. Satu tahu saja, sudah mambuat mulut kita kepedasan. Hanya tinggal Tanty dan Rafa yang masih belum selesai makan tahu super pedas itu. Tiba-tiba salah satu dari kami, yaitu Tanty sudah tidak kuat dengan pedasnya tahu itu, dia memutuskan untuk berhenti sejenak dan akan melanjutkannya setelah sanggup makan kembali. Sedangkan Rafa, dia kuat dengan pedasnya tahu jeletot yang tanpa lama dia menghabiskannya. “salut deh buat Rafa” puji Hana kepada Rafa.

Setelah makan tahu super pedas itu. Kami memutuskan beristirahat sejenak. Rasa dingin setelah depok diguyur hujan, membuat kami rasanya ingin tidur. Dengan cuaca seperti ini sangat enak untuk diajak buat tidur.

Kebersamaan seperti inilah, mungkin hanya terjadi sampai semester 2 saja karena di semester selanjutnya kami akan berbeda kelas dan mempunyai kesibukan masing-masing. Ternyata hal kecil seperti ini saja, membuat kesan mendalam buat kami dalam persahabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun