Mohon tunggu...
Miftah Farid Sanusi Abdulah
Miftah Farid Sanusi Abdulah Mohon Tunggu... -

nge - Blog di www.miftahfaridsa.site

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Ada Kekerasan dalam Agama dan Tidak Ada Agama dalam Kekerasan

27 November 2015   14:40 Diperbarui: 13 April 2016   03:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernyataan yg mengatakan bahwa tidak ada kekerasan dalam agama dan tidak ada agama dalam kekerasan sepertinya tidak relevan ketika kita melihat fenomena yg ada di Indonesia. Kekerasan yg banyak terjadi justru dipelopori oleh kelompok" organisasi masyarakat yg mengatasnamakan agama, yg pada nyatanya bertolak belakang dengan agama. Tindakan kekerasan dan penganiayaan yg dilakukan dengan mengatasnamakan agama akan menjadi hal yg sangat berbahaya jika terus dibiarkan. 


Dalam sosiologi agama, masyarakat dan agama merupakan dua hal yg saling pengaruh mempengaruhi. Namun sangat disesali jika agama yg diharapkan menjadi salah satu cara perdamaian dan sebagai perekat sosial justru malah dijadikan alat untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain yg tidak sepaham agama dan kepercayaannya. Hal tersebut terjadi karena ketidaksinkronan antara fakta sosial dan agama.

Audifax dlm bukunya, "Semiotika Tuhan" mengatakan bahwa pesan yg berasal dari Tuhan adalah pesan kehidupan dan bukan kematian atau perang.
Apabila ada sejarah yg membahas tentang peperangan, yg harus kita garisbawahi bahwa kejadian tersebut harus kita fahami secara kontekstual bukan secara tekstual.

Kesalahan besar yg sering dialami masyarakat masa kini yaitu memahami kitab suci hanya secara tekstual, sehingga dimana kehidupan yg ada dimasa sekarang disamakan dengan kehidupan yg ada dimasa lalu. Pemahaman" yg salah seperti itulah yg membuat kita seolah" hidup dalam masa lalu, sehingga agama menjadi gagal dalam mewujudkan kedamaian dan ketentraman terhadap sesama.

Sungguh sangat ironis ketika pengetahuan tentang agama tidak di imbangi dengan pemahaman diri dan pencerahan akal budi. Tindakan ini akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat, masyarakat tidak akan merasakan kehidupan yg damai, melainkan selalu waswas dan tidak tenang.

Kita tidak boleh diam saja melihat fenomena buruk ini, dan yg terlebih para aparat penengak hukum seharusnya bertindak tegas dalam menangani anarkisme yg mengatasnamakan agama, karna hal tersebut merupakan tindakan yg bersifat inkonstitusional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun