Mohon tunggu...
Miftah Ahsan
Miftah Ahsan Mohon Tunggu... -

Captain Pilot, Penulis dan Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dukung Polri Berantas Premanisme

18 Agustus 2013   17:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:09 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikuti pemberitaan-pemberitaan baik dimedia massa maupun media sosial mengenai maraknya aksi

'premanisme" di tanah air begitu miris rasa hati ini. Tindakan premanisme yang dilakukan baik secara perorangan, kelompok bahkan organisasi telah mengusik ketenangan dan ketentraman masyarakat dari berbagai kalangan. Peristiwa pembunuhan anggota Kopassus di Jogjakarta oleh preman setempat, merajalelanya geng motor diberbagai kota yang memperlihatkan kekejaman dan kesadisannya dijalanan, para preman yang beraksi di pasar-pasar, di terminal, halte bus, dan dibanyak tempat umum lainnya. Ormas-ormas yang memperlihatkan tindakan-tindakan premanisme baik itu pemerasan, penganiayaan, pengeroyokan, perusakan bahkan tindakan pembunuhan yang tentunya semua itu adalah tindakan melanggar hukum yang keji.

Hukum dibuat untuk mengatur warga negara tanpa kecuali. Hukum harus dipatuhi dan ditegakkan demi langgengnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Memberikan keamanan, ketenangan dan keadilan kepada semua anggota masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Semua harus tunduk dan patuh dalam kerangka hukum. Tanpa ada kecuali.

Langkah dan tindakan Polri sebagai salah satu lembaga negara perangkat hukum sangatlah tepat sebagai ujung tombak dari pemberantasan premanisme yang semakin marak di tanah air tercinta. Tentunya diikuti oleh lembaga-lembaga perangkat hukum lainnya seperti kejaksaan, kehakiman dan lembaga pemasyaratan. Steril dari pengaruh-pengaruh baik itu politik, uang maupun desakan kepentingan dari pihak-pihak tertentu disemua lembaga tersebut sangatlah diharapkan.

Kasus terhangat saat ini adalah kasus penangkapan Hercules dan kelompoknya. Hercules yang selama ini terkenal sebagai salah satu kepala preman yang cukup terkenal dan disegani di Jakarta. Langkah tegas dari pihak kepolisian dalam hal ini Polres Jakarta Barat dengan pembentukanpasukan khusus tim pemburu preman yang dikomandani Kasatreskim Polres JakBar AKBP Hengki Haryadi. Tim ini juga yang melakukan razia dan penangkapan besar-besaran terhadap preman-preman yang meresahkan masyarakat di wilayah hukum Jakarta Barat. Suatu langkah dan prestasi yang patut kita apresiasi sepenuhnya.

Tentunya dalam melaksanakan misi tugas negara penegakan hukum dan pengayoman masyarakat dengan pemberantasan preman-preman ini aparat kepolisian menghadapi tantangan dan hambatan yang tidak ringan. Baik itu berupa ancaman, perlawanan maupun iming-iming yang menggiurkan. Perlu tingkat dedikasi, disiplin dan keberanian yang tinggi dalam hal ini.

Semoga rekan-rekan Polri pada umumnya dan AKBP Hengki Haryadi bersama anggota tim pada khususnya selalu diberikan kekuatan dan keteguhan dalam menjalankan tugas negara yang mulia ini. Dan diharapkan tim pemburu preman seperti ini bisa dibentuk secara merata diseluruh pelosok wilayah hukum Indonesia terutama di kota-kota besar yang rawan ancaman premanisme.

Kejar dan hajar terus preman-preman tersebut. Kikis habis premanisme dari bumi Indonesia. Jangan sampai negara kalah sama preman. Jangan juga sampai terlambat, karena kalau dibiarkan hal ini akan jadi terlalu besar dan berakar kuat sehingga sulit untuk dicabut dan dihancurkan.

Doha, 18 Agustus 2013

Miftah-san

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun