Mohon tunggu...
Miftah Farid Mahardika
Miftah Farid Mahardika Mohon Tunggu... -

Belajar Menulis setelah belajar membaca .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Islami : Mengheningkan Cinta

4 Oktober 2014   17:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:24 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Adzan Subuh pun berkumandang , bersama nyanyian merdu ayam telah membangunkan Desti dari tidur nyenyaknya. Desti segera mengambil kacamatanya yang ia letakkan di meja sebelah tempat tidurnya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Hari itu tampak seperti hari biasa yang dijalani. Tak terlintas pikiran apapun di kepala Desti.

Setelah semua siap Destipun hendak berangkat sekolah . Mengenakan tas gantung bergambar Doraemon dan segera berangkat karena takut tertinggal angkot . Gadis yang baru ABG ini memang penggemar manga, salaah satunya yang ia paling suka adalah Doraemon.Saking sukanya dengan Doraemon banyak atribut-atribut doraemon yang ia punyai , mulai dari jam tangan ,tas gantung dan lain lain. Sesampai di sekolah, Desti memeasuki kelasnya , kelas 8 C dengan perasaan biasa-biasa saja tak terlintas kalau sesuatu yang lain akan ia temui . Hm, Desti melihat ke kelasnya tampak hanya beberapa orang sajayang ada dikelasnya yang sedang sibuk mengerjakan tugas dari ibu Hanif . “Haduh haduh PR kok dikerjakan disekolah “ ejek Desti kepada teman nya dengan nada agak bercanda . Lantas Desti menuju kursinya yang terletak dibarisan kedua dari depan , kemudian ia memasukan tas gantung Doraemon ke dalam lacinya .

Krek !

Sesuatu tersentuh tangan Desti . Gadis itu tertegun sesaat . Lalu dengan hati –hati ia mengambil benda yang ada di dalam lacinya. Kertas ? Sepucuk Surat ? batin Desti . Gadis itu kemudian menekuk keningnya . Heran , Desti membuka kertas berlapiskan amplop, sebelum ia membuka Desti tambah tertegun karena tertulis “Dear Desti Inarwati Setyaningsih Tiyah Hendra Linjaya”. “Ha? “. Desti semakin penasaran . “untuk ku ? Tapi dari siapa ?” Desti mencoba membolak balikan amplop tersebut tapi tak ditemui nama sepengirim. “Apa jangan-jangan ini surat terror ? atau jangan-jangan untuk menakut nakuti Desti ?” Gadis itu terus bertanya –tanya.” Eh jangan Curiga dulu , barang kali sipengirim menuliskan namanya didalam amplop “ Batin Desti sambil tersenyum . Setelah amplop terbuka Desti menemukan dua lembar kertas barwarna merah jambu dan berbau wangi . “Memangnya surat harus kayak begini ya?” batin Desti . Desti kaget ketika membaca kalimat awal dari surat tersebut .

Desti yang Cantik …

Hah , aduh .. Surat apaan nih ? Muka Desti seketika berubah menjadi merah padammembaca kalimat itu, apalagi ketika membaca kalimat selanjutnyasampai lembar kedua.Memangnya ini surat cinta ya ? Surat cinta yang pertama kali diterima Desti ! aduh.. desti jadi malu nih . Siapa ya pengirimnya ?

Bagus Prakanto, Sari membaca nama pengirimnya diakhir surat tersebut. Seketika rona wajah sari bertambah merah . Bagus cowok 8 E itu ? Yang berkacamata dengan rambut agak acak-acakan membuatnya mirip dengan Nobita y ?Uh.. jantung Desti jadi berdebar-debar . Ternyata Bagus yang sering bertemu Desti di Mushola sekolah itu menyimpan rasa kepada Desti. Tapi diam-diam Desti juga suka si Nobita lho . Tiba tiba Desti sadar diri “Apa gak terlalu kecil kalau Desti pacaran ? Destikan baru kelas 2 SMP , Bagus juga ?, apa lagi kalau ketahuan mama?” Peraturan dirumah Desti memang ketat ,meraka baru diperblehkan pacaran ketika sudah duduk dibangku Universitas. Apa kata mama nanti kalau Bagus tiba-tiba datang malam minggu . Desti tiba-tiba ingat pekataan mamanya “ Pokonya kalian gak boleh pacaran selagi sekolah , Sekolah itu tempat cari ilmu bukan cari jodoh !” Kata-kata itu keluar ketika Mas Dimas kakak Desti ketahuan pacaran ketika kelas XI SMA . “Mas Dimas aja kelas 2 SMA masih dimarahin , apa jadinya kalau Desti juga pacaran ? . Tapi …. Bayangan Bagus Si Nobita kembali datang. Sepertinya sayang kalau mau dibiarkan begitu saja . “Duh… Desti jadi bingung ”.

Bel masuk pun berbunyi Desti tak sadar kalau sudah banyak teman-temannya yang masuk kelas. Bu hanifpun juga. Hari itu Desti sengaja untuk tidak datang ke musholla karena malu jika bertemu dengan Bagus. Pulang sekolah Desti langsung menuju kepintu gerbang dan menunggu angkot, dari depan kelas 8c yang agak berdekatan dengan pintu gerbang Desti melihat sosok laki-laki berkacamata dan mengenakan sepeda biru bermerk Subaru. “Jangan jangan itu si Nobita , aduh !” niat nya langsung pulang palah …” .Tapi Langkah Desti tetap tertuju ke gerbang tak tau apa yang ada dalam pikiran Desti tapi seakan –akan kaki nya meiliki magnet yang membuatnya berjalan mendekati pintu gerbang .

“Mau pulang neng ? “

“Iya” jawab desti dengan dingin

“mau gua anter neng ?”jawab bagus dengan logat sok gaulnya .

“aduh, rumah destikan jauh , lagian kalau naik sepeda juga jauh “jawab Desti sambil membuang pemandangannya menuju jalan berharap angkot segera datang . “duh abang angkot dimana sih,”batin Desti , tiba tiba sebuah angkot berwarna kuning datang , desti segera menuju jalanan.

“eh itu udah ada angkot , duluan ye ” .Desti berjalan menuju angkot sambil menelan nafasnya dengan lega.

JJJ

Sampai dirumah desti masih terpikir Si Nobita .Seluruh keluarga berkumpul diruang makan , tapi kali ini Desti tak merasa lapar barangkali gara-gara surat dari Nobita . Desti masih penasaran dengan surat dari Nobita . Ia hendak membacanya kembali . Sambil rebahan dikasur ,dikeluarkan surat tersebut. Desti tertawa geli membaca surat tersebut. “Sumpah ! Si nobita kelihatan banget kalau baru pertama kali bikin surat cinta, beda banget kayak surat untuk Mbak Dina dari mas Anton yang bahasanya punjangga tulen ,hihi” Desti mulai tertawa sendiri.Kata –kata yang dibuat Bagus seperti penyair gagal coba perhatikan butir-butir kalimatnya :

“Des, sebenerya gue jatuh cinta sama lu udah dari dulu kelas 7, ketika pertamma kali kita dihukum karena sama-sama salah pakai seragam saat MOS. Entah apa yang mebuat gue tertarik , mungkin Tahi lalat dipipi mu yang mebuat aku meiliki ikatan hydrogen sama kamu kayak pelajaran kimianya Pak hasan itu lho, yang bisa selalu mengingatkan ku kepada bakpao yang dijual bibi gue.”(Nah, udah bahasanya campur aduk , terus apa hubungannya Tahi lalat sama bakpao?)

Dan ..

“Bagai burung yang bersembunyi dalam sangkar. Sebenarnya gue malu nulis surat ini, dan bingung, Sampai-sampai gue gak ngerjain PR dari ibu Hanif dan gara-gara itu kemarin selasa aku disuruh bersihin kamar mandi. Sebenrnya bagai bulan tanpa bintang , aku sepi kalau tanpa kamu des. Please terima gue, Gue hanya ingin lu tau kalau aku cinta banget sama lu ,terutama tahi lalat lu yang bikin aku rindu.(lagi-lagi Desti tersenyum geli mambaca surat ini.)

Dari kejauhan terdengar suara keras “Destiii!, Makan “ Kaget surat tersebut langsung dimasukan lagi ketas Doraemonnya “gawat kalau ketauuhan mama.” Suara ituu semakin keras dan mulai mendekat. “Iya ma .. Desti datang” sahut Desti .

JJJ

Sudah beberapa hari ini Desti tak bertatap muka lagi dengan Bagus.Bagus sudah jarang lagi datang ke musholla, padahal kalau mau ke musholla Bagus harus melewati kelas Desti. Desti juga sudah jarang ngeliat Bagus dirombongan anak – anak8E yang sering kumpul didekat Musholla. Kali ini Desti benar – benar bingung harus berbuat apa ? Desti juga belum menjawab surat dari Bagus!, “Barangkali gara-gara Desti belum jawab surat Bagus , Bagus marah?” batin Desti.

Desti duduk didepan meja belajar samabil memikirkan Bagus. Sari berharap malam minggu ini Bagus datang ke rumah Desti atau Bagus ngajak nonton bioskop atau main ke kafe kayak yang dilakukan Mbak Dina dengan Mas Anto hampir setiap malam minggu.Atau jangan-jangan Bagus sudah ketemu cewek lain yang lebih cantik dari Desti?, pikir Desti.”Aduh dari pada mikirin Si Nobita terus mending Desti nonton TV aja”. Setelah itu Desti beranjak dari kamar menuju ke ruang keluarga.Di ruang keluarga Desti melihat Mbak Dina sedang membaca majalah.”lho mbak Dina kok masih dirumah” batin Desti sambil melihat mbak Dina dengan menggunakan baju yang digunakan tadi pagi . Pasalnya setiap malam minggu , kakak Desti yang satu ini berubah jadi Bidadari yang super cantik karena akan kencan dengan mas Anto. “jangan-jangan mbak Dina sama mas Anto udah putus ?”..

“Eh Desti ..” sapa Mbak Dina sambil memegang majalah.

“lho Mbak dina kok masih dirumah ? , gak pergi sama mas Anto ?”

“gak Des.”

“Kenapa mb ? atau mbak Dina sama mas Anto udah putus ? ups ” Tanya dengan nada penasaran

“Oh ya des, mulai hari ini dan seterusnya mbak udah gak mau lagi yang namanya kencan atau pacaran itu , tapi ini keputusan mbak sendiri kok, mbak sadar kalau hubungan special mbak dengan mas Anto sebelum menikah itu tidak boleh dalam islam ” jawab dengan tersenyum kepada Desti.

“Maksud mbak ?”

“Iya seperti yang mbak katakan tadi , kalau pacaran itu tidak ada kamusnya di dalam Islam. Islam melarang hubungan special antara laki-laki dan perempuan sebelum menikah. Tujuannya adalah untuk menjaga kehormatan kita sebagai wanita dan menjaga kebersihan hati kita agar hati ini tidak terkotori oleh cinta selain Allah”

“Cinta selain Allah, buankah kita juga mencintai mama,papa dan kakak, itukan cinta kepada selain Allah?”

“Iya kalau itu cinta yang diperbolehkan karena kasih sayang yang akan mempererat hubungan keluarga”Ujar Mbak desti “Kalau pacaran itu cinta karena hawa nafsu Des… buktinya banyak yang pacaran melakukan hal yang dilarang oleh Allah, bahkan sampai hamil,, kalau udah seperti itu siapa yang mau tanggung jawab ?coba banyangin anak yang gak punya papa ? Desti pasti merasa sedih kan melihat anak-anak lain punya papa,sedangkan Desti bahkan tak kenal papanya . Banyak juga kan yang akhirnya aborsi atau bayinya dibuang , padahal kamu tau sendirikan des kalau bayinya itu gak salah tapi yang salah orang tuanya, “ Ujar Mb dina dengan Nada Serius

Desti terdiam sejenak berfikir “benar juga kata Mb Dina “

“Lha maka dari itu Islam mengambil tindakan pencegahan , Islam telah mengatur pergaulan antar lawan jenis , Islam mengatur bahwa pacaran itu haram sebelum terlanjur banyak gadis yang hamil diluarnikah, aborsi , dan anak gak punya papa, Islam justru sangat menganjurkan siapa yang sudah siap meinkah maka menikahlah. Karena dengan menikah semua dapat dipertanggung jawabkan “

“Kalau gak boleh pacaran mb , berarti gak boleh jatuh Cinta ya ? “ Pikir Desti

“Nggak Des, Islam tidak melarang kita jatuh cinta pada seseorang yang tidak boleh itu ekspresi jatuh cinta kita kepada seseorang , Jatuh cinta itu boleh aja kok , dan yang boleh tau itu diri kita sendiri dan Allah, Kita simpan Cinta kita kepada seseorang , ya kalau bahasanya Om Zia itu “Mengheningkan Cinta” , jangan kita ungkapkan terus pacaran , banyak lho yang udah pacaran bertaun tahun terus putus , ada yang gak pacaran akhirnya menikah ….. Kesimpulannya kita serahkan saja kepada Allah , Lagi pula Allah sudah berjanji kalau laki-laki yang baik itu untuk perempuan yang baik pula kan , jadi lebih baik kita pantskan diri kita”Ujar Mb Dina dengan tersenyum

JJJ

12 Tahun kemudian…

Rumah Desti tampak diwarnai kebahagiaan yang mendalam dihari itu . Akad niikah yang syahdu dan resepsi pernikahan yang sederhana , namun dihadiri banyak tamu yang membrikan doa restu kepada mempelai, Desti berharap kalau pernikahannya selalu di berkai oleh Allah .

Desti tersenyum sendiri ketika mengingat kenangan surat pertama dari Nobita , Setelah percakapannya dengan kakaknya Desti memutuskan untuk membalas surat dari Bagus untuk tidak pacaran .Sejak lulus SMP Desti sudah tidak prnah lagi bertemu dengan Bagus lagi. Sejak saat itu pulaDesti tidak mau untuk berpacaran sampai akhirnya guru ngajinya menyodorkan biodata seoarng ikhwan untuk bertaaruf. Destipun terkaget-kaget ternyata Ikhwantersebut adalah Bagus Prakanto Si Nobita!

Desti menatap suaminya dan menunduk karena malu. Ada getaran yang dirasakan Desti dalam hatinya. Tapi kali ini gataran itu memberi nuansa yang sangat indah dari pada dulu. Karena, kini ada nuansa pahala dan ibadah, bukan lagi bisikan bisikan nafsu setan.Bagus juga menatap Desti dan tersenyum . Dia menggenggam tangan Desti yang kini adalah istrinya. Desti mendengar suaminya berucap lirih “Alhamdulillah … “.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun