Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 yang dilaksanakan di Desa Suci berjudul “Menuju adaptasi Kebiasan Baru (AKB) melalui kegiatan dan pola hidup baru di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik”. Kuliah Kerja Nyata dari LPPM Universitas Turnojoyo Madura melakukan edukasi masyarakat agar produktif di masa pandemi Covid-19. Kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi tersebut digelar di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Berbagai inovasi dalam pencegahan Covid-19 telah dilakukan di masa adaptasi kebiasaan baru, salah satunya adalah Pengelolaan Hasil Pertanian (Nabati) Bioetanol diantaranya berbahan jagung yang disulap menjadi Handsanitizer (Teknologi Tepat Guna).
“Program kerja ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk lebih produktif, terlebih masyarakat yang tetap berada di rumah selama pandemi” tutur Mohammad Alifiandi Pandu Y. P.
Dalam pembuatan bioethanol ini, bahan yang diperlukan adalah biji jagung dan ragi roti. Bioethanol yang dimaksud adalah ethanol yang berasal dari proses fermentasi jagung melalui proses kimia yaitu penguapan (steaming). Ethanol atau ethyl alcohol (C2H5OH) berupa cairan bening tidak berwarna, terurai secara biologis (biodegradable). lanjut Pemuda yang akrab disapa pandu.
“Bahan yang disiapkan yaitu ethanol yang dieproleh dari fermentasi jagung selama kurang lebih 4 hari, kemudian di destilasi dengan menggunakan alat destilator yang terbuat dari kaleng yang diberi pipa. Setelah didestilasi langkah selanjutnya adalah memasukkan zeloid dengan tujuan agar kandungan air dapat terserap. Destilasi dilakukan hingga 3kali sampai kadar airnya berkurang dan meningkatkan kemurnian dari hasil bioethanol tersebut. Setelah itu bioethanol yang dihasilkan diuji terlebih dahulu untuk memastikan alcohol yang ada di dalamnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, bioethanol yang dihasilkan bisa juga digunakan sebagai bahan bakar atau biogas, tetapi pada program kerja ini bioethanol ini diolah menjadi handsanitizer untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Menurutnya, dalam pembuatan handsanitizer perlu dihitung terlebih dahulu dalam kandungan yang akan dicampurkan agar aman saat digunakan pada kulit.
“Pada pembuatan handsanitizer disini kami hanya mencampurkan alcohol sebanyak 83,3 ml, H2O2 4,1 ml, dan gelyserol 1,5 ml sehingga hanya menghasilkan 2 botol handsanitizer saja sebagai sampel. Program kerja ini nantinya akan disosialisasikan pada penutupan acara KKN yang akan disampaikan kepada masyarakat Desa Suci guna memberikan wawasan baru dan mampu produktif di masa pandemi ini,” urainya.
Sebelumnya, dalam menangani pandemi ini, KKN Tematik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) edisi Covid-19 pada semester ganjil ini berbeda dengan KKN Tematik pada semester sebelumnya. KKN pada semester genap lalu dilaksanakan secara terbatas secara di daerah masing-masing.
Namun, KKN disemester ganjil kali ini mengambil tema “Adaptasi Kebiasaan Baru”, dimana masyarakat harus mampu membiasakan hidup bersih dan sehat meskipun keadaan akan kembali normal. Maka dari itu KKN pada semester ganjil ini kita bisa terjun ke lapangan secara langsung untuk bersosialisasi dengan elemen masyarakat yang ada di Desa Suci. KKN ini dilaksanakan selama dua bulan, dimulai dari tanggal 28 Oktober 2020 – 28 Desember 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H