Menurut WHO (2022) orang-orang di seluruh dunia hidup lebih lama. Saat ini banyak orang yang berharap untuk hidup sampai usia enam puluhan dan seterusnya. Setiap negara di dunia mengalami pertumbuhan baik dalam ukuran maupun proporsi orang lanjut usia dalam populasi. Pada tahun 2030, 1 dari 6 orang di dunia akan berusia 60 tahun atau lebih. Saat ini penduduk usia 60 tahun ke atas akan meningkat dari 1 miliar pada tahun 2020 menjadi 1,4 miliar. Pada tahun 2050, populasi dunia yang berusia 60 tahun ke atas akan berlipat ganda (2,1 miliar). Jumlah orang berusia 80 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat antara tahun 2020 dan 2050 hingga mencapai 426 juta.
Lansia atau lanjut usia adalah seseorang yang telah memasuki tahap usia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita dan telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya, secara alamiah semua orang akan mengalami proses menjadi tua (Ekasari et al., 2018). Menua merupakan proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi kenormalannya sehingga tidak mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi. Salah satu nya yaitu penurunan fungsi fisik yang berkaitan dengan tingkat kemandirian seseorang. Lansia yang terbiasa dengan aktivitas fisik sangat bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya gangguan mobilitas yang rendah (Budhiparama et al., 2021).
Namun banyak masyarakat yang beranggapan bahwa lansia itu diharuskan untuk membatasi atau mengurangi aktivitasnya seperti jangan jalan jauh-jauh, ada baiknya pakai tongkat, duduk dan istirahat saja dirumah sambil menonton televisi, mendengarkan musik dan lain-lain. No, itu salah. Justru karena tidak adanya atau kurang gerak dan beraktivitas yang terlalu santai mengakibatkan mempercepatnya kemunduran semua fungsi dan organ pada lansia. Misalnya dengan terlalu banyak tidur akan menambah atrofi pada otot, menimbulkan kekakuan sendi-sendi terutama pada tungkai bawah. Kurangnya pergerakan juga dapat menimbulkan keluhan-keluhan lain seperti sulit buang air besar karena pengerasan tinja, pembengkakkan kaki bagian bawah dan keluhan pada otot dan sendi (Santoso & Ismail, 2019)
Maka dari itu, lansia disarankan untuk melakukan gerak badan setiap hari pada pagi hari setelah subuh selama minimal 15 menit dan lakukan gerak badan dengan berolahraga di luar rumah agar terpapa sinar matahari, karena manfaat terpapar sinar ultraviolet dapat memacu metabolisme vitamin D yang penting untuk metabolisme tulang dan memperbaiki profil lemak darah dengan meningkatkan lemak yang baik (HDL) (Sudargo et al., 2021).
Berikut pilihan aktivitas fisik atau olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia, diantaranya (Gemini et al., 2021) :
- Berjalan
Berjalan termasuk salah satu aktivitas fisik yang paling sederhana dan baik untuk lansia adalah berjalan santai. Dengan berjalan dapat menambah stamina, membakar kalori dan menguatkan jantung. Namun agar tetap bugar dan sehat lansia tidak perlu untuk berjalan terlalu jauh atau lama. Berjalan disekitar halaman atau didalam rumah pun sudah cukup.
- Bersepeda
Bersepeda bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tulang dan sendi serta menjaga kesehatan jantung. Perlu diperhatikan juga, pakai pelindung seperti helm untuk mencegah terjadinya cedera dan atur kembali sadel pegangan sepeda sesuai dengan postur tubuh.
- Berdansa
Berdansa sambil diiringi irama musik atau lagu kesenangan juga baik untuk menjaga kebugaran dan keseimbangan tubuh.
- Berenang
Berenang juga salah satu pilihan olahraga yang baik untuk lansia. Berenang dapat meningkatkan kekuatan otot dan sendi, melancarkan aliran darah dan juga baik untuk kesehatan jantung, otak dan paru-paru.
- Yoga
Olahraga ini merupakan salah satu jenis aktivitas yang melatih fokus pikiran dan pernapasan. Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, yoga juga bermanfaat untuk kesehatan mental para lansia sehingga dapat mengurangi risiko stress atau depresi.
Referensi :