Mohon tunggu...
Miftachudin Arjuna
Miftachudin Arjuna Mohon Tunggu... Dosen - Educational Technology and TESOL

Sehari-hari mengajar di IAIN Salatiga bidang teknologi pendidikan dan Bahasa Inggris. Selebihnya belajar mengembangkan diri lewat bisnis dan kerja sosial untuk masyarakat. Moto: Give more, receive most insyaallah

Selanjutnya

Tutup

Money

Minyak Ajaib Untuk Usaha Mikro

28 Oktober 2011   11:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah 5 tahun lamanya usaha mertua saya berjalan, usaha kue kering yang biasanya disebut kue pia. Jatuh bangun mengejar omset penjualan yang naik turun. Berawal dari modal minim yaitu modal IMF (Istri Mertua Famili). Modal dana dengan menyekolahkan sertifikat tanah milik anak ke bank, mempekerjakan ibu dan bapak mertua yang sekaligus menjadi direktur (disuruh untuk mengatur), menyewa marketing handal (saya dan istri) sebagai penjaja roti keliling dari warung ke warung, dan menjadikan toko bahan baku sebagai famili supaya mendapatkan harga lebih miring atau bahkan hutang bahan. Salah satunya adalah Alfamart yang banyak membantu dalam penyediaan bahan baku minyak goreng dengan harga paling murah.

Kehidupan tenang dan udara yang sejuk di Salatiga ternyata menjadi daya tarik bagi kedua mertua saya yang sudah menginjak usia 60 untuk pindah dari ramainya ibu kota Jakarta. Mereka merasa bosan hidup dalam tensi kompetensi tinggi dan berpindah-pindah pekerjaan dari sopir bis, usaha percetakan, jualan alarm motor, dan terakhir kembali menjadi sopir yaitu sopir taksi. Mereka mendambakan kehidupan yang tenang dan berharap memiliki lebih banyak waktu untuk cucu dan beribadah. Namun pertanyaannya adalah pekerjaan apa yang bisa menopang hidup di daerah yang baru apalagi sudah tidak masuk dalam usia kerja perusahaan?. Membuat kue pia yang ilmunya diperoleh dari teman adalah salah satu jawabannya.

Saya dan istri kebetulan waktu itu tinggal di PMI (pondok mertua indah), sebuah rumah milik mertua yang ditinggal tidak terawat yang kemudian menjadi awal markas usaha ini. Latar belakang yang tidak nyambung antara mengolah setir mobil dan adonan roti membuat rasa hasil produksi roti minggu-minggu pertama kurang memuaskan yaitu keras dan agak gosong. Akan tetapi kue tersebut nekat tetap dijual karena tidak ada modal yang lain untuk diputar. Walaupun menuai banyak kritik, kami tetap semangat 45 maju terus pantang mundur.

Dengan omset penjualan yang masih rendah yaitu di bawah 100rb bahkan 50rb perharinya membuat nafas usaha kami Senin-Kamis karena dana tersebut tidak cukup untuk membeli bahan baku utama yaitu coklat, mentega, tepung dan minyak goreng apalagi sebagian uang hasil penjualan tersebut juga harus sisihkan untuk makan. Phufff...masa-masa sulit yang memaksa kami untuk memilih membeli bahan baku dengan sistem ketengan alias kiloan walaupun kami tahu akan meningkatkan biaya produksi dan menurunkan keuntungan. Walhasil di salah satu toko langganan, sang pemilik akhirnya menyarankan untuk ambil dulu alias hutang bahan. Alkamdulillah produksi kami berjalan dengan lancar mulai saat itu.

Demi peningkatan efisiensi, kami selalu berganti-ganti toko saat membeli bahan baku termasuk dalam hal membeli minyak goreng. Memilih yang lebih murah demi menekan biaya produksi dan meningkatkan efektifitas kerja. Awal 2011, di perempatan dekat rumah kami dibuka Alfamart baru, ibu mertua mulai coba-coba membandingkan harga minyak goreng, dan ternyata harganya lebih murah dibanding harga di toko lain. Dari situlah kami mulai berlangganan, cukup angkat telpon dan dan minyakpun diantar langsung ke tempat kami.

Saat ini usaha kami berjalan dengan stabil berkat dukungan Alfamart. Bapak mertua sudah meninggal, tinggal ibu mertua dan istri saya yang mengurusi usaha tersebut dibantu sejumlah karyawan. Saya sudah tidak lagi di jalanan menjajakan roti akan tetapi kembali ke dunia pendidikan. Mengajarkan nilai-nilai perjuangan dan semangat bahwa sesulit apapun hidup, akan selalu ada jalan jika kita mau sabar dan berusaha. Terima kasih ALFAMili-ART sudah menjadi bagian dari keluarga kami dengan membantu dalam hal perminyakan. Semoga bahan-bahan lain semisal tepung, mentega, coklat juga bisa lebih murah dibandingkan toko-toko yang lain. Dan yang paling penting, semoga bisa mendukung usaha-usaha mikro yang lain yang sedang tumbuh dan berkembang seperti kami dulu. SEMANGATSSS!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun