Mohon tunggu...
Mifta Ariani
Mifta Ariani Mohon Tunggu... Freelancer - Do the best

Low Profile dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Pemimpin

1 Agustus 2020   13:54 Diperbarui: 1 Agustus 2020   13:44 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua orang berani menjadi pemimpin. Tidak semua orang mau dijadikan pemimpin dan tidak semua orang mampu menjadi pemimpin. Jadi pemimpin itu susah-susah gampang. Baik ataupun buruk kepemimpinan seseorang pasti ada saja yang menjadi sorotan. Sudah jadi pemimpin yang baik dan amanah, eh.. masih banyak juga yang menggunjing. Terlebih jadi pemimpin yang kurang amanah atau kurang baik, mungkin malah lebih banyak lagi yang nyinyir. Walaupun tolak ukur kepemimpinan itu sifatnya relatif.

Tak jarang, jadi pemimpin yang  baik kadang juga menimbulkan iri bagi sebagian yang lain yang kurang suka dengan kepemimpinan seseorang. Menjadi pemimpin harus tahan banting, mampu mengatur anak buahnya, tidak mudah menyerah dan satu lagi syarat penting yaitu tidak mudah baper dan selalu berpikir positif.

Menjadi pemimpin yang baik adalah yang bisa mengakomodasi  apa-apa yang menjadi keinginan dan kemauan para  anggotanya yang tentunya harus positif, dan diwujudkan melalui visi misi yang tepat sasaran.

Pemimpin ada banyak macamnya, mulai dari lingkup besar sampai yang terkecil. Seperti pemimpin negara, pemimpin suatu organisasi, pemimpin suatu keluarga, atau bahkan dalam lingkup yang paling kecil yaitu bahwa seseorang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Ini adalah latihan dasar untuk tahap awal.

Jika seseorang sudah mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, bisa ditingkatkan kelevel diatasnya. Mungkin bagi seorang laki-laki atau bapak minimal adalah pemimpin dalam keluarganya (kepala keluarga). Bagi seorang wanita atau ibu paling tidak ia adalah  pemimpin untuk rumahtangga (anak-anaknya) dalam kesehariannya mendampingi suami.

Bila sudah berhasil dalam level tersebut, bisa ditingkatkan lagi dan dilatih/ditambah kemampuan/skillnya dengan mencoba menjadi pemimpin dalam masyarakat. Entah itu sebagai ketua RT/RW, ketua pengajian, ketua karangtaruna dan lain sebagainya.

Jadi untuk bisa menjadi pemimpin pada dasarnya juga bisa dilatih dalam lingkup yang paling kecil terlebih dahulu untuk kemudian dinaikkan levelnya ketingkat diatasnya.

Selain melalui latihan, menjadi pemimpin terkadang juga merupakan bakat atau kemampuan yang sudah dimiliki sejak awal. Biasanya anak sulung atau anak pertama cukup berpotensi menjadi pemimpin, walaupun tidak selalu seperti itu, hal ini karena biasanya anak sulung sudah terlatih mengayomi adik-adiknya. Walaupun terkadang ada juga anak bungsu yang juga mampu menjadi pemimpin dengan level yang lebih tinggi, semua dipengaruhi faktor lingkungan juga.

Lazimnya seseorang yang terpilih menjadi pemimpin harus memiliki wawasan yang luas, karena selama masa kepemimpinannya ia pasti tidak terlepas dari segala aral melintang, hambatan, kesulitan maupun gesekan dengan pihak lain. Oleh karena itu dalam memutuskan suatu masalah ataupun solusi harus dibekali dengan wawasan penunjang. Jangan sampai menjadi pemimpin namun ia tidak menguasai bidang-bidang yang terkait dengan kepemimpinannya. Bagaimana, sudah siapkah Anda menjadi pemimpin?

Akhir kata, melalui tulisan ini saya berharap untuk Anda yang saat ini memiliki kedudukan sebagai pemimpin, niatkan ikhlas untuk memberikan yang terbaik dimasa kepemimpinan Anda. Kritik, saran dan masukan yang ada, jadikan sebagai pemacu dan semangat. Intinya bahwa menjadi seorang pemimpin tentunya tidak bisa menyenangkan semua pihak, pasti ada saja celah-celah ataupun kekurangan. Semoga tetap istiqomah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun