Mohon tunggu...
Mifta Ariani
Mifta Ariani Mohon Tunggu... Freelancer - Do the best

Low Profile dan bersahaja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

7 Tips yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Membeli Rumah

7 September 2019   07:21 Diperbarui: 8 September 2019   15:34 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah (Wentao Li)

Seperti yang kita ketahui, rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Namun tidak semua orang bisa memilikinya. 

Rata-rata beralasan karena belum cukup memiliki uang. Jangankan memikirkan rumah, gaji cukup untuk sebulan saja, terkadang sudah dianggap prestasi bagi sebagian orang.

Tulisan ini saya buat, pada dasarnya karena melihat banyaknya fenomena di sekeliling kita terkait gaya hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan yang dimiliki.

Padahal rumah pun yang notabene merupakan kebutuhan primer belum punya, namun berlomba-lomba memenuhi gaya hidup menjadi hal yang sudah lumrah.

Berburu traveling, gonta ganti hp, kuliner mewah dan tak lupa upload foto di medsos menjadi ajang pamer yang sudah dianggap biasa, belum lagi tumpukan kredit barang-barang konsumtif untuk menunjang gaya hidup. Namun, untuk urusan rumah seperti dinomorduakan.

Untuk urusan rumah saja, banyak yang belum bisa memiliki, entah dengan segala macam alasan yang dikemukakan, namun dengan entengnya berburu barang-barang konsumtif di sana-sini. Walaupun itu adalah hak setiap orang, namun alangkah lebih baik kalau kita penuhi terlebih dahulu kebutuhan primer.

Untuk anak-anak muda ataupun pasangan yang baru saja menikah mungkin bisa dimaklumi, dan bisa memulai menata pengeluaran untuk memprioritaskan kebutuhan akan rumah. 

Namun bagi orang-orang tertentu yang sudah banting tulang kerja keras bertahun-tahun, siang dan malam namun hanya bisa menghabiskan uang untuk menunjang gaya hidup saja supaya terlihat kaya? Itulah yang sebaiknya dikritisi.

Sayang kan sudah susah-susah bekerja namun serasa tiada hasil yang didapat. Jangan sampai sudah punya anak cucu, namun masih bingung cari kontrakan rumah dari satu pintu ke pintu yang lain. Ini semua tidak terkait dana saja, namun memang pengelolaannya yang sudah salah sejak awal.

Sebelum terlambat, mari kita ubah pola hidup kita supaya tidak menyesal dikemudian hari. Dengan lebih memprioritaskan kebutuhan terkait pemenuhan rumah, lebih-lebih kepemilikan rumah pertama yang memang termasuk salah satu kebutuhan utama dari manusia selain sandang pangan.

Ada beberapa langkah-langkah yang mungkin bisa dicoba agar pemenuhan kebutuhan akan rumah bisa terpenuhi segera:

1. Niatkan terlebih dahulu untuk membeli rumah
Kelihatannya sepele ya. Cuman sekadar niat, namun dampaknya besar lho. Segala sesuatu itu berawal dari niat, kalau niatan saja tidak ada, jangan heran kalau keinginan beli rumah tidak pernah terwujud. Beda halnya bila niat sudah ada, pasti rela berkorban untuk memenuhi niat tersebut.

2. Fokuskan pemasukan dana untuk prioritas pembelian rumah
Jadi kalau sudah ada niat untuk membeli rumah, disiplinkan diri bahwa setiap pendapatan yang masuk, selalu sisihkan dan prioritaskan untuk dana rumah terlebih dahulu, lebih-lebih bila ada pendapatan tidak terduga, wajib hukumnya untuk mengalokasikan ke pos dana rumah. 

Bisa juga dengan cara membuka rekening di bank, khususkan tabungan untuk alokasi rumah. Cari jenis tabungan yang tidak mudah diambil-ambil setiap waktu, supaya dana cepat terkumpul dan harus disiplin.

3. Jangan lupa investasikan dana
Bila dana pembelian rumah masih belum terpenuhi cukup banyak, investasikan terlebih dahulu dana yang sudah tersimpan sebagian. Supaya nilainya tidak semakin menurun ataupun habis karena sering diambil-ambil. 

Sekali lagi harus disiplin. Investasi bisa melalui logam mulia ataupun jenis investasi lainnya, pilih yang sesuai.

4. Berhemat untuk pos-pos pengeluaran yang bisa dihemat
Ingatlah bahwa setiap tahun kecenderungan properti adalah naik. Untuk itu dibutuhkan pengorbanan yang cukup besar terkait pengaturan pengeluaran-pengeluaran. 

Bila ada keinginan ingin memiliki rumah, namun sering ditunda. Kemungkinan, harganya pun semakin meroket dan kebutuhan semakin lama semakin bertambah banyak. Sebagai contoh pengeluaran yang bisa dihemat yaitu:

Kebutuhan makan
Jangan sering-sering jajan di luar, lebih sering masak sendiri akan lebih hemat. Itupun pilihlah menu yang sederhana, supaya tidak memakan banyak biaya, dan dana bisa dialihkan untuk dana rumah. Ingat ya, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Walaupun nominal sekecil apapun sebaiknya juga diperhitungkan. 

Acara kumpul-kumpul di kafe, ngopi bareng sepulang kerja, tanpa disadari membutuhkan dana yang tidak terduga apalagi kalau sering, jadi sebaiknya kebiasaan-kebiasaan itu ditunda dulu.

Kebutuhan baju
Tidak perlu terlalu sering beli ataupun mengikuti mode, asal pintar-pintar memadu padankan busana, pilih yang awet dan seperlunya saja. Karena untuk urusan baju, tidak akan pernah ada habisnya bila tidak kita sendiri yang menyetop, apalagi kalau terbiasa mengikuti tren terbaru, terlebih dengan gencarnya promo-promo discount. Lebih baik susah sekarang, namun bisa memetik hasil dikemudian hari.

Biaya rekreasi
Sementara ini sebaiknya pilihlah rekreasi yang murah meriah, yang tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya, sehingga anggaran bisa difokuskan ke dana rumah.

Dan untuk kebutuhan-kebutuhan konsumtif lain-lainnya yang sekiranya masih bisa ditekan, berhematlah. Ingatlah bahwa prioritas sementara ini adalah rumah, jadi lain-lain harus mengalah terlebih dahulu.

5. Cari usaha sampingan di luar pekerjaan rutin untuk tambahan pemasukan keuangan
Kalau niat sudah dipegang, tidak ada salahnya mencari usaha sampingan untuk menambah dana pembelian rumah. Hasil usaha sampingan fokuskan untuk ditempatkan di pos dana pembelian rumah.

6. Lunasi hutang lain
Bila berniat membeli rumah, sebaiknya jangan memiliki hutang lain supaya proses pengumpulan dana untuk membeli rumah bisa terfokus. Lunasi semua hutang sekecil apapun dan jangan menambah hutang lain selain pembiayaan untuk pembelian rumah.

7. Mulailah survei dan browsing terkait info rumah dijual jika dana sudah mencukupi paling tidak untuk DP rumah
Dalam hal ini, pembelian rumah secara kredit masih cukup membantu. Mengumpulkan uang saja tidak cukup, harus dibarengi dengan usaha pencarian rumah idaman yang terjangkau dengan kondisi keuangan. Karena memilih rumah itu susah-susah gampang dan cocok-cocokan serta membutuhkan waktu juga. 

Kadang harga sesuai tapi lokasi kurang sesuai, atau lokasi dan tipe rumah sudah sesuai namun harga kurang pas. Jadi jelilah dalam memilih mana yang lebih sesuai dan menguntungkan.

Dari semua langkah tersebut di atas, jangan lupa juga berdoa. Sebab usaha saja tanpa diiringi doa akan sia-sia hasilnya.

Demikian tadi ulasan mengenai tips cepat membeli rumah. Semoga bermanfaat terutama bagi yang sampai saat ini masih belum berhasil memiliki rumah idaman yang pertama walaupun sudah bertahun-tahun bekerja, banting tulang siang dan malam.

Semoga sukses.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun