Program KKN merupakan salah satu program yang wajib dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember untuk memenuhi kewajiban kelulusan. KKN yang dilakukan dengan kembali ke desa masing-masing dengan takjub KKN Back To Village.Â
Kegiatan ini salah satu dukungan untuk mewujudkan program pemerintahan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 yang sudah semakin merak menyebar sejak tahun 2020 di Indonesia. Desa Candimulyo merupakan salah satu desa yang menjadi sasaran program KKN Back To Village yang diadakan oleh Universitas Jember.Â
Desa Candimulyo berada di Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun Jawa Timur dengan luas wilayah 48,85 km2 dan juga batas wilayah bagian utara Desa Slambur, selatan Desa Purwosa, timur Desa Sempu, dan barat Pucanganom.Â
Desa Candimulyo dapat digambarkan sebagai desa yang memiliki potensi desa yang dapat dikembangan menjadi salah satu aset desa yang menjanjikan. Aset yang ada Desa Candimulyo antara lain usaha batik canting, budidaya hidroponik, usaha pembuatan batubata, budidaya lele, BUMDES, SDN 01 Candimulyo, SDN 02 Candimulyo, SDN 03 Candimulyo.
Pendidikan yang berlangsung selama era pandemic covid19 cukup memprihatin, banyak murid kurang memahami maksut dari pelajaran yang diberikan karena kurangnya media yang digunakan sebagai alternative pembelajaran secara daring tidak jauh beda yang terjadi pada SDN 03 Candimulyo.Â
Pengguna smartphone pada masa pademi memiliki peningkatan yang cukup sekknifika, termasuk anak-anak sekolah dasar yang sering digunakan sebaai media bermain game.Â
Dari informasi wali murid SDN 03 Candimulyo para wali muid kesulitan untuk mendampingi proses belajar anak karena berbenturan dengan kesibukan masing-maisng.Â
Tugas yang diberikan secara online melalui grup WhatsApp yang telah dibentuk pada setiap kelas, akan tetapi tugas yang diberikan tanpa penjabaran secara langsung dapat membuat anak kesulitan memahai walaupun terdapat rincian cara yang ada di buku tugas.
Inovasi tentang cara pebelajaran dapat dilalkukan dengan mengggunakan berbagai aplikasi online salah satunya gmeet yang dapat digunakan untuk media bertaaatap muka secara daring.Â
Penggunaan gmeet cukup memiliki kendala dalam proses pembelajarn secara daring salah satunya tidak memilikinya gadget pribadi untuk murid kelas 1,2, dan 3. Kendala lain yang ditemukan yaitu kurangnya fasilitas internet yang memadai sehingga pelaksanaan embelajaran daring kurang berjalan lancer.
Inovasi yang dapat dilakukan antara lain yaitu pembuatan video pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dan dapat dikirm melalui grup WhatsApp yang berisi murid atau wali murid, hal ini diharapkan mampu membantu untuk proses mengajar.Â