Mohon tunggu...
Mietarahmatika
Mietarahmatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mempelajari Perilaku Prosisoal pada Anak

18 November 2024   10:40 Diperbarui: 18 November 2024   11:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perilaku prososial didefinisikan sebagai tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk membantu atau memberi keuntungan pada individu atau sekelompok individu. Perilaku prososial Merujuk pada tindakan yang terlihat dan nyata, bukan sekadar pemahaman mengenai norma sosial, motif, konsep moral, atau penalaran moral anak yang berkaitan dengan perilaku tersebut. Meskipun tindakan prososial bertujuan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, ada berbagai alasan yang dapat memicu munculnya tindakan tersebut. Misalnya, seseorang mungkin membantu orang lain karena ingin meraih keuntungan pribadi (seperti mendapatkan hadiah), agar diterima oleh orang lain, atau memang karena rasa simpati dan kasih sayang yang tulus terhadap individu tersebut.

Perilaku prososial sering kali disamakan dengan altruisme. Altruisme merupakan salah satu bentuk khusus dari perilaku prososial, yang ditandai dengan tindakan sukarela yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, dengan motivasi yang bersifat intrinsik. Dalam hal ini, tindakan tersebut lebih didorong oleh motif internal, seperti perhatian dan simpati terhadap orang lain, atau oleh nilai-nilai dan reward dari diri sendiri, bukan untuk meraih keuntungan pribadi.

Ada beberapa faktor yang berperan sebagai determinan atau pendahulu dari perilaku prososial, yang termuat dalam kategori-kategori yang meliputi: faktor biologis, keanggotaan dalam kelompok atau budaya, pengalaman sosialisasi, proses kognitif, tanggung jawab emosional, kepribadian dan variabel pribadi seperti kemampuan bersosialisasi dan gender, serta situasi dan konteks lingkungan tempat individu berada.

Perilaku prososial sendiri dapat dilihat, dibentuk dan dipelajari dari kejadian-kejadian dilingkungannya, terutama reward, hukuman, dan peniruan/modeling. Respon prososial dapat dilihat sebagai hasil dari penguatan langsung (reward). Contohnya seperti, jika seorang anak menerima pujian atau senyuman atas tindakannya untuk berbagi atau membantu teman yang sedang sedih, maka kemungkinan besar perilaku tersebut akan terulang kembali atau menjadi kebiasaannya. Sehingga anak akan belajar mengenali respon mana yang menghasilkan pujian dan reward dari orang lain dan mulai menghargai dirinya sendiri dan memperkuat perilaku positif yang dilakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun