Mohon tunggu...
Ffdilla
Ffdilla Mohon Tunggu... Freelancer - Dentist

realita dan fiksi kadang sering beriringan..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Abu Vulkanik: Hari ini Jogja Seperti Eropa

30 Oktober 2010   10:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih teringat betul dipikiran saya, bahwa semalam ketika saya baru pulang dari nonton di movie box (di daerah gejayan) bersama teman-teman pukul 01.00 keadaan jogja masih sangat adem-ayem, aman, dan bersih. Memang keadaan jogja di malam hari jauh lebih nyaman ketimbang siang di jogja, kalo saya bisa menyimpulkan siang di jogja itu sangat menyiksa karena mataharinya sangat terik dan mebakar kulit. Maka mengingat suasana keadaan jogja semalam wajar saja bila kejadiann yang menimpa jogja pagi ini sangat mengejutkan. Sebelumnya memang telah diperingati bahwa aktivitas merapi yang sedang meningkat dan status 'awas' menjadi acuan penduduk jogja untuk terus berjaga-jaga karena sesuatu bisa saja terjadi. Baru saja saya terlelap dari tidur, sekitar pukul 04.30 ibunda saya menelfon dari jakarta. Telfon tersebut sontak membangunkan saya, dengan setengah sadar saya coba menjawab. Saya kaget ketika bunda memberi tahu bahwa barusan pada pukul 02.20 terjadi hujan abu vulkanik di jogjakarta. Mungkin saya terlalu lelap tertidur sehingga tidak menyadarainya. Setelah mengakhiri pembicaraan, saya coba memeriksa inbox benar saja saya mendapatkan banyak sms pemberitahuan bahwa baru saja jogja terkena letusan abu vulkanik. Sebenarnya saya bingung, bagai mana abu vulkani itu bisa sampai di jogja? karena jarak sleman-kota dan merapi 26km, tapi mengingat segala hal bisa saja terjadi termasuk pengaruh angin dan lain-lain. Kejadian ini cukup menghambat banyak kegiatan dan rutinitas masyarakat jogja karena gedung-gedung, jalan, pohon, dan fasilitas juga prasarana lainnya terselimuti oleh abu vulkanik. Walaupun cukup menyulitkan pagi tadi saya pergi ke kampus, dan Gedung Gelanggang Mahasiswa UGM dengan dion salah satu teman saya dikampus. Kami pergi menggunakan motor, dan tentu saja abu vulkanik yang berada dijalanan langsung berterbangan ketika ada kendaraan yang lewat. Maka dianjurkan untuk menggunakan masker, karena abu vulkanik dapat merusak paru-paru dan butir-butiran abu vulkanik yang berterbangan juga menyulitkan pandangan karena sering mengganggu penglihatan. Kejadian hujan abu vulkanik ini cukup menyulitkan dalam transportasi karena jarak pandang yang hanya bisa belasan meter, ditambah kesulitan mendapatkan masker karena toko-toko dan apotek kehabisan stok. Kejadian hujan abu vulkanik seperti ini pernah melanda jogja pada tahun 1987, karena energi meletusnya merapi tahun ini jauh lebih besar dibanding tiga kejadian terakhir pada tahun 2006, 2001, dan 1997. Sekilas karena semua sebagian besar daerah di jogja terselubungi abu vulkanik yang berwarna putih ke abu-abuan, Jogja mirip seperti di eropa. Namun bedanya jika di eropa itu salju, di jogja itu abu vulkanik.

[caption id="attachment_309098" align="aligncenter" width="300" caption="Taman Canina FKG UGM (Yang berubah menjadi Putih)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun