Siang itu dengan diantar anakku jam 10 saya mulai naik bis ke tempat kerja. Seperti halnya sopir2 yag kejar setoran jalannya bis lumajan cepat.
Di samping tepatku duduk ada seorang bapak2 bersongkok usianya sekitar 60 lebih, dengan santainya menyolut rokoknya. Sambil menghembuskan asap rokoknya sang bapak tua terdengar mengguman.
Eh ternyata si bapak sedang melantunkan ayat2 suci alquran. Wah hebat sekali tidak menyangka seorang bapak kalau dilihat pakaiannya seorang desa hafal banyak surat dalam alquran. Di desa biasanya sehabis sholat tarowih dengan bergantian membaca alquran melalui corong “Toa”pengeras suara sampai jam 11 malam. Atau bisa jadi bapak seorang guru ‘Ngaji’ yang mengajari anak2 sehabis sholat maghrib sampai isya tanpa dibayar sepeserpun.
Pertama mendengar bapak itu dengan santainya ditengah gemuruh mesin bis ekonomi melantunkan surat yasin sampai akhir, kemudian surat-surat pendek. Terlihat di wajahnya tanpa kekuatiran walaupun laju bis yg lumayan kencang. Saya saja kalau bis melaju dengan kencang pikiran tidak tenang.
Wah enjoy sekali bapak ini, menikmati hidup apa adanya. Saya ‘iri’ dengan hafalan alqurannya.
Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H