Mohon tunggu...
Ahmad Miftahul Farohi
Ahmad Miftahul Farohi Mohon Tunggu... Lainnya - Hanyalah orang biasa

Pecinta genre misteri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjembatani Tradisi dan Teknologi: Peran Perempuan dalam Transisi Energi Lokal

20 Juni 2024   18:28 Diperbarui: 20 Juni 2024   18:31 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perempuan | Sumber: pexels.com

Perubahan iklim dan krisis energi telah menjadi isu global yang mendesak. Dalam menghadapi tantangan ini, peran perempuan sangat penting dalam memastikan transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Oxfam, sebuah organisasi internasional yang fokus pada pengentasan kemiskinan dan ketidakadilan, telah menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam proses ini. Melalui inisiatif transisi energi adil, perempuan dapat menjadi agen perubahan yang kuat, menghubungkan tradisi dengan teknologi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

Peran Tradisional Perempuan dalam Masyarakat Lokal

Di banyak komunitas lokal, perempuan sering kali memegang peran penting dalam mengelola sumber daya alam. Mereka terlibat dalam aktivitas seperti pertanian, pengelolaan air, dan pengumpulan kayu bakar, yang semuanya sangat terkait dengan energi. Pengetahuan tradisional yang dimiliki perempuan mengenai alam dan sumber daya lokal sering kali menjadi dasar bagi praktik-praktik berkelanjutan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Namun, peran ini sering kali tidak diakui dalam diskusi tentang teknologi dan inovasi. Padahal, pengetahuan dan kearifan lokal yang dimiliki perempuan dapat memberikan perspektif unik yang sangat berharga dalam pengembangan solusi energi baru. Mengintegrasikan pengetahuan ini dengan teknologi modern bisa menjadi kunci untuk mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan inklusif.

Menghubungkan Tradisi dengan Teknologi

Teknologi memainkan peran penting dalam transisi energi. Namun, teknologi itu sendiri bukanlah solusi jika tidak didukung oleh pemahaman lokal dan keterlibatan masyarakat. Di sinilah peran perempuan menjadi sangat penting. Dengan pengetahuan mereka tentang lingkungan lokal dan kebutuhan masyarakat, perempuan dapat membantu menyesuaikan teknologi baru agar lebih relevan dan efektif.


Misalnya, dalam proyek-proyek energi terbarukan, seperti pemasangan panel surya atau turbin angin, keterlibatan perempuan dapat memastikan bahwa desain dan implementasi teknologi ini sesuai dengan kondisi lokal. Mereka dapat mengidentifikasi lokasi yang tepat, mengatur pemeliharaan, dan bahkan mengajarkan keterampilan teknis kepada anggota komunitas lainnya. Dalam hal ini, perempuan tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat tetapi juga sebagai penggerak utama dalam transisi energi.

Oxfam dan Inisiatif Transisi Energi Adil

Oxfam telah aktif mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai inisiatif transisi energi adil. Melalui program-programnya, Oxfam bekerja untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam ekonomi energi baru. Salah satu cara Oxfam melakukannya adalah dengan menyediakan pelatihan dan pendidikan yang relevan, serta menciptakan platform di mana perempuan dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka.

Selain itu, Oxfam juga menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung inklusi gender dalam transisi energi. Kebijakan yang memperhitungkan kebutuhan dan kontribusi perempuan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih adil dan berkelanjutan. Misalnya, memastikan bahwa proyek energi terbarukan memperhitungkan akses perempuan terhadap pembiayaan dan kepemilikan teknologi dapat membantu mengurangi ketimpangan gender dalam sektor energi.

Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun