Mohon tunggu...
Fahmi Awaludin
Fahmi Awaludin Mohon Tunggu... Guru, Dosen -

Guru (kelas) SD; Dosen B. Inggris Niaga; Suka buat modul; chatting; beristri dan memiliki anak cantik... hehehe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kebiasaan Menunda

24 Oktober 2015   12:33 Diperbarui: 24 Oktober 2015   13:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kita menunda pekerjaan dalam satu waktu?

Jika ya tentu akan berdampak pada pekerjaan berikutnya.

 

Satu hal kecil yang memengaruhi saya dalam kehidupan untuk tidak menunda pekerjaan adalah dengan mengingat beberapa pertanyaan dibawah ini…

  1. Apakah saya yakin esok akan ada kehidupan?
  2. Apakah saya yakin esok saya baik-baik saja?
  3. Apakah saya yakin esok bisa menyelesaikan pekerjaan yang tertunda?
  4. Apakah saya termasuk orang beriman jika Allah mengingatkan pentingnya waktu dalam surah Al-Asr?
  5. Apakah saya yakin saat ini benar-benar sibuk sampai tidak sempat menyelesaikan?
  6. Apakah kesehatan saya menurun sampai menunda pekerjaan?
  7. Apakah saya sudah menjadi teladan bagi keluarga karena menunda pekerjaan?

 

 

kebiasaan menunda

Mudah-mudahan beberapa pertanyaan untuk diri saya sendiri dapat menjadi pengingat dikala pekerjaan berhenti sementara waktu.

 

Menunda pekerjaan bukanlah penyakit keturunan tetapi ia merupakan penyakit mental dan kumpulan dari kebiasaan menunda pekerjaan sedari kecil yang akhirnya mengakar menjadi kebiasaan menunda sampai dewasa nanti.

Jika ingun meraih sukses yang besar dan segera tercapai mimpi-mimpinya ya hilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan apapun itu baik kecil atau besar, mudah atau susah, lambat atau cepat, tidak penting atau penting karena apapun itu ia akan menjadi gulungan laiknya debu di kaca jika dibiarkan akan menumpuk dan itu menjadi tebal yang pada akhirnya susah untuk dihilangkan atau dibersihkan karena sudah mengakar ke dalam jiwanya, sungguh berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun