Mohon tunggu...
Fahmi Awaludin
Fahmi Awaludin Mohon Tunggu... Guru, Dosen -

Guru (kelas) SD; Dosen B. Inggris Niaga; Suka buat modul; chatting; beristri dan memiliki anak cantik... hehehe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bripda Saeful Bahri, Ganteng yaaaa

7 Mei 2012   05:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13363729431690476852

[caption id="attachment_175870" align="alignnone" width="333" caption="Bripda Saeful Bahri"][/caption] Dimanapun dan kapanpun kita berada khususnya pengendara sepeda motor ketika berpapasan dengan sejumlah polisi, perasaan khawatir selalu ada. Pengalaman saya pun dengan polisi membuat catatan tersendiri baik berkomunikasi atau mengurusi hal yang harus berhadapan langsung dengan polisi. Misalnya pembuatan SIM C (motor), apa yang sebaiknya saya lakukan, apakah sudah benar atau belum prosedurnya. Sepanjang saya lihat dan perhatikan dengan detail ketika melewati beberapa jalan raya dan beberapa polisi lalu lintas yang bertugas di beberapa jalan protokol atau kawasan pasar misalnya. Badan besar, berkumis, dan menyeramkan. Apa benar harus begitu adanya? Atau tidak ada lagi calon-calon polisi dan pada akhirnya merekalah yang sering saya temui. Kali pertama saya melihat seorang polisi ganteng teringat saudara saya yang memang bekerja sebagai polisi. Namun setelah saya perhatikan jika semua polisi berwajah bak model keren, kira-kira masyarakat nyaman apa tidak atau sebaliknya malah meledek, disangka model yang tengah akting jadi polisi. Bripda Saeful Bahri yang bertugas di salah satu unit kepolisian di kota kembang, Bandung ini sontak terkenal bak musim durian, dimana-mana tercium baunya. Semoga kehadiran polisi ganteng ini di negeri Indonesia sesuai dengan kinerjanya juga. Dan imbasnya prestasi yang diraih pun membawa citra kepolisian semakin baik. Selain itu keberadaan polisi semacam Saeful Bahri dapat dijadikan momen berharga bagi internal kepolisian sendiri. Polisi sejatinya abdi masyarakat, mengayomi dan menjadi karib yang didambakan. Dan inilah nilai yang harus tertanam, di masyarakat. Alasannya karena jika polisi sudah jauh dari masyarakat, apa yang terjadi dengan kehidupan masyarakat, jauh dari ketentraman dan ini yang harus dihindari bersama-sama. Catatan lain yang saya perhatikan selama ini, kehadiran sosok polisi Bripda Saeful Bahri menjadi saat yang tepat bagi polisi untuk berbenah agar lebih baik. Dan masyarakat pun akan melihat prilakunya dan kehidupan pun akan berjalan dengan tentram, jauh dari kerusuhan atau kekacauan di antara kita, warga Indonesia. Semoga bermanfaat (Fahmi Awaludin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun