Pendidikan Dasar, Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Malang bersama mahasiswa melakukan penelitian Pengembangan Instrumen Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Strategi Pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating and Transfering). Dr. Radeni Sukma Indra Dewi, M.Pd. selaku Ketua Tim Peneliti berkolaborasi dengan para anggota lainnya yaitu Dr. Shirly Rizki Kusumaningrum, M.Pd., Dr. Riska Pristiani, M.Pd., dan Assoc. Prof. Dr. Chatree Faikhamta (Kasetsart University, Thailand) mengadakan penelitian tersebut selama 6 bulan yakni dari April sampai September 2024. Program Pengembangan Instrumen Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Strategi Pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating and Transfering) berbantuan aplikasi android melibatkan 3 mahasiswa yakni Muhammad Idris Effendi, S.Pd., Mohammad Yusuf Randy, S.Pd., Henzi Haryanto, dan Fierda Nursitasari Amaliya dari Program Studi S2 Pendidikan Kejuruan dan S2 Pendidikan Dasar.
Dosen Prodi S2"Kolaborasi penelitian ini didanai oleh Penelitian Dana Internal Universitas Negeri Malang Tahun 2024 dan merupakan bagian dari upaya pemerintah guna mendorong sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan Dasar dalam mengatasi berbagai tantangan di lapangan," tuturnya. Kegiatan yang dilaksanakan di SDN Balearjosari 1 ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian yang memiliki karakteristik untuk mengukur kemampuan literasi numerasi berbasis REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating and Transfering) pada siswa Sekolah Dasar.
Dalam penelitian ini, strategi pembelajaran REACT yang digunakan mencakup lima tahapan, yaitu Relating (menghubungkan), Experiencing (mengalami), Applying (menerapkan), Cooperating (bekerjasama), dan Transferring (mentransfer pengetahuan). Masing-masing tahapan memiliki peran penting dalam memfasilitasi siswa untuk memahami konsep literasi numerasi secara kontekstual. Tahapan ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami konsep numerasi secara teoritis, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata, mengembangkan keterampilan kolaborasi, dan merespon situasi baru dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka pelajari.
Instrumen literasi dan numerasi yang dikembangkan dalam penelitian ini berbentuk soal pilihan ganda kompleks, dengan pendekatan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Soal-soal ini didesain agar menantang siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah numerasi secara logis, sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Selain itu, instrumen ini juga divalidasi oleh para ahli untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar pendidikan yang berlaku dan kebutuhan pengajaran literasi numerasi di sekolah dasar.
Penelitian ini juga melibatkan kolaborasi dengan Kasetsart University di Thailand, yang diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan menyumbang poin IKU (Indikator Kinerja Utama) dalam peningkatan kualitas pendidikan. Kerjasama internasional ini memungkinkan adanya pertukaran ide dan pendekatan inovatif dalam pengembangan instrumen yang relevan dengan kurikulum pendidikan numerasi. Tim penelitian menyampaikan bahwa kolaborasi dengan para ahli dari luar negeri memperkaya proses penelitian dan pengembangan instrumen berbasis teknologi ini.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, instrumen ini diintegrasikan dalam bentuk aplikasi Android yang telah melalui beberapa tahap uji coba dan evaluasi. Aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan oleh siswa, dengan fitur-fitur yang memfasilitasi pengukuran literasi numerasi secara mandiri. Kemudahan akses melalui aplikasi diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar dan memberikan mereka pengalaman belajar yang lebih interaktif. Aplikasi ini juga memiliki mekanisme umpan balik otomatis yang membantu siswa untuk segera mengetahui hasil dan pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat tercipta instrumen penilaian yang tidak hanya sekadar mengukur kemampuan siswa, tetapi juga menjadi alat bantu yang mendorong siswa untuk mengembangkan kompetensi berpikir tingkat tinggi. Penggunaan strategi REACT dipandang sebagai solusi yang efektif untuk memperkuat literasi numerasi di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan rendahnya skor literasi numerasi di kalangan siswa Indonesia. Tim penelitian berharap hasil akhir dari proyek ini dapat menjadi referensi bagi pengembangan instrumen pembelajaran lainnya yang berbasis teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H