Mohon tunggu...
Mida Mardhiyyah
Mida Mardhiyyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku menulis, maka aku bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sambal Cibiuk, Warisan Leluhur di Kaki Gunung Haruman

10 September 2013   23:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:04 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13788279412132644037

Cibiuk. Tidak banyak yang mengenal tempat ini. Lokasi desa yang jauh dari pusat perekenomian Kabupaten Garut sedikit banyaknya mempengaruhi perkembangan ekonomi dan infrastruktur desa ini yang terbilang lamban. Kendati demikian, desa yang terletak di sebelah utara Kabupaten Garut ini memiliki icon yang sangat terkenl sampai ke kota besar di Indonesia. Belakangan, icon ini mulai merambah pasar luar negeri. Icon tersebut bernama “sambal” salah satu menu pelengkap andalan orang Indonesia. Karna berasal dari Cibiuk, icon ini kemudian dikenal dengan nama “Sambal Cibiuk”.

[caption id="attachment_287228" align="aligncenter" width="300" caption="Sambal Cibiuk"][/caption] Tak banyak orang mengenal sejarah atau asal muasal sambal yang kini hadir di tengah-tengah kita. Orang tua saya mengatakan sambal itu dibuat pertama kali oleh sesepuh desa jauh sebelum saya lahir. Tak puas dengan jawaban itu, lebih jauh lagi saya mencoba menelusuri asal muasalnya. Ternyata, kehadiran sambal ini tidak lepas dari tokoh agama yang pertama kali datang ke Cibiuk untuk menyebarkan ajaran Islam. Syekh Ja’far Shidiq. Tokoh agama yang sekarang makamnya menjadi tempat wisata rohani para peziarah inilah pencipta Sambal Cibiuk. Kemudian, sambal ini dilanjutkan dan dikembangkan oleh putrinya bernama Nyimas Ayu Fatimah. Sampai saat ini, Sambal Cibiuk memiliki nilai ekonomi tinggi dan hadir sebagai trade mark beberapa rumah makan yang mengusung makanan khas Sunda.

Di Cibiuk sendiri, sambal ini mulai booming di pasar kuliner pada akhir tahun 90-an. Sebuah rumah makan, untuk pertama kalinya dibangun di Cibiuk dengan mengangkat “Sambal Cibiuk” sebagai trade mark rumah makannya. Saat itu, Cibiuk yang terletak di kaki Gunung Haruman masih menjadi tujuan wisatawan domestik dan manca untuk kegiatan terjun payung. Kehadiran wisatawan tersebut membantu kemajuan bisnis rumah makan. Dari situ, rumah makan Sambal Cibiuk lainnya satu persatu berdiri. Sekarang, di Cibiuk sendiri ada 4 rumah makan besar yang menjual Sambal Cibiuk sebagai menu andalannya. Rumah makan biasanya akan ramai dikunjungi saat musim ziarah atau libur panjang seperti Idul Fitri.

Beberapa orang yang saya temui sepakat kalau Sambal Cibiuk “enak”. Atau lebih tepatnya memiliki cita rasa unik. Letak keunikan sambal ini bisa dilihat dari tampilan fisiknya. Berbeda dengan kebanyakan jenis sambal, Sambal Cibiuk diulek seadanya. Setiap bumbu tidak digerus halus. Cukup sampai isinya pecah keluar. Metode mengulek inilah yang menjadikan tampilan Sambal Cibiuk unik. Kita masih bisa melihat wujud bumbunya yang masih kasar dan terlihat tidak pecah. Banyak orang berseloroh “kalau halus namanya bukan Sambal Cibiuk”. Keunikan lainnya bisa ditemui dari aromanya yang khas. Aroma khas ini muncul dari komposisi bumbu. Sambal Cibiuk terdiri dari Cabe rawit hijau, Tomat Hijau mentah, daun kemangi, bawang merah, kencur, terasi, dan garam.

Dalam komposisi tersebut, ada 3 jenis bumbu yang masing-masing memiliki aroma kuat tapi juga nikmat. Daun kemangi, kencur, dan terasi. Biasanya, terasi yang digunakan dalam Sambal Cibiuk adalah terasi mentah yang dibakar. Disatukan dalam sambal, ketiga bumbu tersebut menimbulkan aroma yang bisa menggugah selera makan. Selain menimbulkan aroma sedap, ketiga bumbu tersebut juga menimbulkan sensasi rasa yang luar biasa saat dimakan. Selain pedas, tentu saja, “Sambal Cibiuk” menawarkan kesegaran dengan tomat mentah hijaunya. Apalagi jika disandingkan dengan nasi liwet ala rumah makan sunda yang masih mengepulkan asap. Tidak lupa dilengkapi dengan ikan laut yang diasinkan. Setidaknya, itulah sajian paling sederhana yang bisa kita temui di rumah makan khas “Sambal Cibiuk” di manapun kita menemukannya. Siapa mau coba salah satu kuliner khas Indonesia ini?. Jangan lupa, nusantara masih memiliki banyak keunikan yang bisa kita jelajahi di sini http://www.indonesia.travel/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun