Pada saat ini, jarang ditemui dalam satu rumah tidak memiliki gawai. Kini, gawai menjadi daya tarik tersendiri untuk dimiliki dan digunakan. Penggunaan gawai yang semestinya diluruskan karena mayoritas peserta didik lebih tertarik menggunakan gawai untuk hiburan dibandingkan untuk pembelajaran. Orang tua maupun guru diharapkan dapat mengarahkan anak atau peserta didik untuk dapat mendahulukan kepentingan pendidikan dibandingan hiburan msekipun hiburan itu juga perlu.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disintesiskan bahwa kecanggihan teknologi harus dibarengi dengan kemampuan yang memadai. Setiap orang diharapkan mempelajari maupun ada kemauan untuk mempelajarinya. Dalam hal itu, sasaran yang utama dalam ruang lingkup pendidikan yaitu pengajar, peserta didik maupun wali murid.
Kerja sama ketiganya akan menciptakan pembelajaran yang efektif, atau setidaknya kesulitan dalam pembelajaran dapat berkurang. Maka dari itu, perlu ditanamkannya motivasi dan kemauan untuk belajar. Selain itu, pihak pemerintah diharapkan dapat membuat kurikulum masa pandemi/ masa darurat yang dapat diaplikasikan dengan baik di Indonesia, tidak hanya golongan tertentu saja.
Pembelajaran yang efektif selama pandemi selama ini menjadi impian setiap orang. Tentunya perlu adanya aksi yang harus dilakukan untuk menunjang terciptanya pembelajaran yang diharapkan. Impian akan tercapai jika usaha pun dilakukan.
Jika hanya sebatas angan tanpa adanya tindakan dan kemauan untuk merubah maka jangan harap pembelajaran akan efektif. Dengan itu, sebagai warga Negara Indonesia harus semangat mengubah diri maupun memperbaiki kualitas diri agar kemajuan teknologi diimbangi dengan SDM (Sumber Daya Manusia).
Pendidikan di Indonesia akan bertumbuh lebih baik jika warga Indonesia mau bertumbuh juga. Ayo bertumbuh bersama-sama. Pendidikan Indonesia semoga semakin jaya.