Mohon tunggu...
Kelompok 1
Kelompok 1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas Kelompok 1 Micro Tablig KPI/B Angkatan 22

Religi adalah sistem keyakinan, praktik, dan pengalaman yang berhubungan dengan hal-hal yang dianggap suci, ilahi, atau transenden. Beberapa aspek penting dalam religi meliputi: Keyakinan: Religi biasanya memiliki seperangkat keyakinan tentang alam semesta, asal usul kehidupan, tujuan manusia, dan hubungan manusia dengan kekuatan yang lebih tinggi. Praktik: Religi melibatkan praktik-praktik ritual seperti doa, meditasi, peribadatan, dan upacara. Etika: Religi biasanya memiliki kode etik atau moral yang memandu perilaku dan tindakan pengikutnya. Komunitas: Religi seringkali melibatkan komunitas atau kelompok orang yang berbagi keyakinan dan praktik. Religi dapat memberikan makna dan tujuan hidup, memberikan rasa kepuasan dan ketenangan, dan membantu individu menghadapi tantangan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjalin Silaturahmi: Langkah Nyata Mempererat Ukhwah

24 Oktober 2024   21:50 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:56 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan dalam Islam, merupakan ikatan suci yang terjalin di antara sesama muslim. Ikatan ini bukan sekadar hubungan sosial biasa, melainkan sebuah ikatan spiritual yang didasari oleh iman dan ketaatan kepada Allah SWT.  Mempererat ukhuwah Islamiyah menjadi kewajiban bagi setiap muslim, karena ukhuwah merupakan salah satu rukun Islam yang penting.  Salah satu langkah penting untuk mempererat ukhuwah adalah dengan menjalin silaturahmi yang bermakna.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejalan, musafir, dan hamba sahaya yang kamu miliki." (QS. An-Nisa: 36) Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya menjalin hubungan baik dengan sesama, termasuk dengan saudara-saudara muslim.  Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menegaskan bahwa silaturahmi memiliki manfaat yang besar, baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Menjalin silaturahmi bukan sekadar berkunjung, tetapi juga melibatkan komunikasi yang positif, saling berbagi, dan saling mendukung dalam kebaikan.  Berikut beberapa cara untuk menjalin silaturahmi yang bermakna:

  • Berkunjung dan Berkomunikasi:  Luangkan waktu untuk berkunjung kepada saudara-saudara muslim, baik keluarga, kerabat, teman, maupun tetangga.  Komunikasi yang positif, saling berbagi cerita, dan saling mendukung akan mempererat ikatan.
  • Berbagi Kebaikan:  Saling membantu dan berbagi dengan saudara-saudara muslim, baik dalam bentuk materi maupun non-materi, akan menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat.
  • Bersama dalam Kebaikan: Ikut serta dalam kegiatan sosial keagamaan, seperti pengajian, sholat berjamaah, dan kegiatan sosial lainnya, akan mempererat ukhuwah dan memperkuat rasa persaudaraan.
  • Menghindari Perselisihan: Hindari perselisihan dan pertikaian yang dapat merusak ukhuwah.  Selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan damai.

Dengan menjalin silaturahmi yang bermakna, kita dapat mempererat ukhuwah Islamiyah dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan.  Silaturahmi menjadi jembatan untuk membangun hubungan yang harmonis, saling mendukung, dan saling menguatkan di antara sesama muslim.  Semoga Allah SWT meridhoi dan memberkahi ikhtiar kita dalam mempererat ukhuwah Islamiyah.

Sumber:

(Penulis : Aina )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun