dakwah. Hal ini karena masyarakat Indonesia, khususnya, telah beralih ke ruang digital dan menjadikan media sosial sebagai wadah utama untuk berinteraksi.Â
Dalam era digital saat ini, dunia maya telah menjadi platform baru yang menjanjikan bagi para juruData menunjukkan bahwa lebih dari 70% penduduk Indonesia telah menjadi pengguna internet, dan lebih dari 60% aktif di media sosial. Â Ini merupakan peluang besar bagi para juru dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan pesan-pesan kebaikan.
Dakwah adalah proses penyampaian ajaran Islam kepada masyarakat. Â Ini juga berarti ajakan untuk mengikuti jalan Islam, jalan yang benar dan diridhoi Allah, Â bukan jalan-jalan sesat yang menyimpang dari ajaran Islam. Â Kata "dakwah" berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk kata dasar dari "do'a" dan "yad'u", yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan.
Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Ali Imron:104).
Dakwah di era digital memanfaatkan media digital untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan. Â Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
- Membangun Citra Diri sebagai Da'i di Dunia Digital: Membangun personal branding yang kuat sebagai da'i untuk mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari masyarakat, sehingga menarik minat mereka untuk mendengarkan pesan-pesan dakwah.
- Menjangkau Generasi Milenial melalui Media Sosial: Memahami karakteristik generasi milenial, memilih platform media sosial yang tepat, membuat konten menarik, menjaga interaksi dengan audiens, memanfaatkan influencer muslim, dan mengukur efektivitas kampanye dakwah.
- Meningkatkan Kualitas Konten Dakwah: Membuat konten-konten dakwah yang bermanfaat dan mencerminkan nilai-nilai Islam, mendorong generasi muda tidak hanya menjadi konsumen konten, tetapi juga penyebar konten dakwah yang bermanfaat.
- Meningkatkan Keterampilan Berbicara di Depan Kamera: Meningkatkan kemampuan berbicara di depan kamera, termasuk menyusun naskah, menggunakan bahasa tubuh yang tepat, dan mengatasi rasa gugup.
- Mengukur Efektivitas Dakwah Digital:Â Mengevaluasi sejauh mana pesan dakwah telah disampaikan dan diterima oleh audiens melalui media digital. Â Hal ini dapat dilakukan dengan memantau interaksi di media sosial, mengukur keterlibatan audiens, menganalisis data trafik web atau blog, memperhatikan feedback dan testimoni, serta melakukan survei atau polling online.
(Penulis : Aina)
Sumber:
https://nu.or.id/nasional/empat-strategi-dakwah-di-era-digital-menurut-lembaga-dakwah-pbnu-tLTJ4
https://informatics.uii.ac.id/2023/04/11/strategi-dakwah-di-era-digital/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H