Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Adalah Pekerjaan Orang Jenius

26 Juni 2016   00:05 Diperbarui: 26 Juni 2016   00:27 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketakutan kita yang paling dalam sebetulnya bukan terletak pada ketidakmampuan kita, namun justru pada kekuatan kita yang luar biasa. 

Lo, kok bisa sih? Coba Anda bayangkan, jikalau kita tidak bisa apa apa, maka kita tidak pernah merasa terlalu sakit hati bila tidak menghasilkan sesuatu. Bagaimana dengan seseorang yang sangat mampu, namun tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan kemampuan yang dimilikinya? Sakit hati. Malu. Dan entah perasaan apa lagi yang ia rasakan tentunya.

Kita menjadi takut bila kita mampu namun tidak bisa apa apa. Kita takut karena kita sebetulnya amat sanggup, tetapi tidak pernah memulai sesuatu. Kita pandai dalam sesuatu, namun tidak percaya diri untuk memulai. Kita sangat bisa menghasilkan tulisan tulisan hebat, namun tak pernah berani untuk mulai menulis. 

Henry Miller memberitahu kita dengan amat baik, katanya begini, nampaknya kita itu kerap kali membutakan mata batin kita sendiri. Itulah sebabnya kita menjadi sakit hati ketika membaca baris demi baris yang ditulis oleh seorang master, oleh karena kita beranggapan itu bisa saja kita lakukan. Ini menjadi bibit perih yang membuat kita tak berdaya karena kita tidak percaya pada kekuatan kita sendiri.

Mungkin diantara Anda ada yang sangat bisa menulis tetapi tidak punya cukup keberanian untuk berbagi lewat tulisan. Jangan pernah ragu untuk mulai menulis, my friend. Sampaikan seluruh ide, gagasan, opini Anda lewat media tulisan. Ingat betul, apa yang tertulis itu akan abadi. Orang boleh saja lupa banyak hal. Apalagi ketika kita sudah meninggal, maka banyak yang akan melupakan kita. Satu persatu ingatan akan diri kita mulai hilang tak berbekas. Tetapi setiap tulisan kita adalah abadi. Anak cucu kita kelak akan bisa mengenal kita lewat setiap kata yang kita torehkan, bukan karena foto foto kita. Tulisan akan berbicara sangat jelas, sangat dalam, dan sangat kuat siapa kita. Makanya jangan heran ada ungkapan you are what you write.

Jikalau saja kita mau berbicara dan memandang sangat jujur pada diri kita, maka niscaya semua kita akan sanggup menyampaikan kebenaran kebenaran paling hakiki. Karena hal paling sederhana dan gampang kita tuliskan tentu saja adalah tentang apa yang kita rasakan, alami, dan pikirkan. Jadi sama sekali tidak ada alasan kita diperhamba oleh rasa takut, rasa tidak bisa, rasa tidak sanggup.

Menulis itu bagaikan koin dua sisi. Menulis adalah hal paling sulit dilakukan, tetapi di sisi lain adalah pekerjaan paling gampang dikerjakan. Siapapun bisa. Beda menulis sama permainan catur itu, kalau main catur openingnya gampang endingnya susah. Pembukaan terasa mudah, main akhirnya yang susah. Menulis itu, awalnya bisa jadi akan sangat sulit, tapi kalau sudah mulai....heeemmm gampang sekali mengakhirinya. Lancar.

Kata Isak Dinesen, aku menulis saban hari tanpa berharap dan tanpa putus asa. Nah, bukankah juga kita harus bernafas saban hari, bahkan berhenti bernafas untuk satu menit saja repot kita, bisa mati. Kalau kita meyakini writing is breathing, maka menulislah setiap hari, supaya kita tidak 'mati'.

Menulis itu jenius. Pekerjaan menulis adalah pekerjaan orang jenius. Maka, penulis itu adalah orang orang jenius. Ratusan tahun yang lalu pun supaya dianggap jenius, seseorang lalu menulis. Ribuan tahun yang lalu, orang jenius menulis di atas batu, papirus, dan lainnya. Sekarang ini hasil kejeniusan mereka mulai kita temukan, pelajari, dan kagumi.

So guys, tulisan ringan malam ini adalah ajakan untuk menulis. Saya ragu bila ada yang bilang kalau ia tak tau menulis. Yang tak mau itu memang banyak. Maka munculkanlah kegembiraan dan keriaan dalam menulis. Temukanlah kebahagiaan dalam menulis, dan menulislah dengan bahagia. Elmore Leonard, penulis buku Get Shorty, mengatakan bahwa dia hanya dapat mulai menulis saat ia memulainya dengan hati gembira.

So, are you happy? Then keep writing. Happy writing. Anda akan terus menulis karena saya percaya Anda semua adalah orang orang jenius. Cheers! -Michael Sendow-

 

"Yang selalu saya lakukan dalam menulis adalah mengulang-ulang...."

 

Kayu Putih,

Tengah malam pada 25 Juni 2016

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun