Kesehatan Itu Mahal, Bahkan Sangat Kemahalan Untuk
Orang Kurang mampu
[caption id="attachment_246891" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Asuransi itu penting? Ada yang bilang ‘Ah itu mah tergantung’. Padahal menurut hemat saya mengasuransikan diri dan barang yang kita miliki itu sangat penting. Jangankan itu, mengasuransikan masa depan kita juga teramat penting. Bayangkan kalau ‘hanya’ gara-gara tidak ada asuransi kita kemudian ditolak oleh Rumah Sakit, Dentist, dan sebagainya. Kita kemudian harus ‘mengorbankan’ masa depan kita gara-gara sakit yang tak terobati, karena tidak ada biaya.
Pengalaman saya selama hampir 12 tahun belajar dan bekerja di Amerika, maka sungguh terasa benar betapa pentingnya asuransi itu. Saya punya contoh sederhana. Begini, di tampat kerja saya, dengan premi relatif kecil 30-an dollar per pay check untuk asuransi kesehatan saya sudah dicover untuk kesehatan sebesar sampai puluhan ribu dollar, berikut istri, anak, dan orang tua. Untuk gigi dan mata, hanya dengan premi sebesar 5 dollar saja saya dapat cabut gigi dan ganti kaca mata sampai seribuan dollar. Bagi saya asuransi itu penting, dan menguntungkan. Dapat dibilang sebagai investasi kita. Seharusnya operasi misalnya ribuan dollar, tapi karena ada asuransi maka uang yang seharusnya buat biaya operasi dapat kita tabung. Kesehatan itu mahal harganya lho, apalagi untuk mereka yang kurang mampu. Mungkin banyak orang sakit yang ditolak bila berobat di Rumah Sakit karena kondisi keuangan tidak cukup, Rumah Sakit punya banyak alasan kan? Bilang saja tidak ada kamar kosong, beres sudah.
Ada yang bercanda seperti ini, tapi kalau saya ikut asuransi itu sama saja dengan menyumpah-nyumpah diri kita supaya sakit dong? Ah, siapa bilang seperti itu? Bukankah kita tidak pernah tahu kapan kita akan jatuh sakit, ditabrak mobil, jatuh dari pohon kelapa, dan lain sebagainya. Sekuat apapun kita berusaha untuk tetap sehat dan tetap selamat, tetaplah kita bukan Tuhan, itulah sebabnya peran asuransi sangat dibutuhkan. Ya, kalau ada yang bilang asuransinya tidak beres, mustinya silahkan pilih asuransi yang bagus dan terpercaya, bukan yang abal-abal alias asuransi nggak jelas kapasitasnya.
Di Amerika sendiri saking pentingnya asuransi, mobil yang tanpa asuransi tidak boleh dibawa jalan, kalau ketangkap mobil tanpa asuransi selain kena denda, SIM (driver’s license) kita juga bakalan dicabut (diskors sampai waktu yang ditentukan). Untuk ngurusnya akan lebih rumit lagi, musti bolak-balik ke Department of Motor Vehicle (DMV), belum tentu juga akan dapat SIM yang baru. Begitu juga pada saat beli mobil, semua kelengkapan asuransi harus sudah jelas ketika mengurus plat nomornya. Pokoknya kalau Anda bawa mobil, jangan pernah lupa bawa tiga ‘kartu wasiat jalan raya’, SIM, STNK, dan Kartu Asuransi. Hilang salah satu, urusannya bisa panjang sekali, apalagi polisinya tidak bisa disogok, ujung-ujungnya Anda justru disuruh ke pengadilan.
Begitu juga dengan asuransi kesehatan, masuk Rumah Sakit manapun itu, “Mau pake asuransi apa?” itu dulu yang ditanya. Karena apa? Karena biaya berobat dan biaya kesehatan itu mahal, tanpa asuransi akan sangat berat rasanya. Saya rasa di Indonesia juga sudah seperti itu. Dua minggu lalu saya musti ESWL karena ginjal saya ada batunya, berikut juga saluran kencing saya. Mereka harus masukin selang karena saluran kencing saya yang agak mlintir, dan supaya batunya bisa keluar dari situ. Biaya keseluruhannya mencapai 48 juta, angka yang tentu tidak sedikit. Untungnya saya punya asuransi. Jadi, baik di Amerika maupun di Indonesia saya sudah merasakan pentingnya asuransi itu. Dan saya kira, di semua negara, asuransi itu pasti penting dan dibutuhkan.
Lantas apakah menurut Anda sendiri asuransi itu tidak penting? Tentu adalah hak masing-masing untuk bilang suatu hal itu penting atau tidak. Okelah, memang yang paling penting tentu rajin berdoa, dan selalu jaga kesehatan supaya tidak jatuh sakit. Karena apa? Percayalah, jawabannya adalah karena kesehatan itu penting dan mahal. Saya hendak menutup tulisan ini sembari bilang begini, “Kesehatan ada di tangan saya, tapi biaya pengobatan harusnya ada di tangan Asuransi!” ---Michael Sendow---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H