Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kereta Kuda di Amerika; Sebuah Pilihan

13 November 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:12 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_292054" align="aligncenter" width="643" caption="Kereta Kuda di Amerika"][/caption]

Kereta kuda memang sangatlah terkenal di mana-mana. Di Indonesia hampir di semua kota ada kereta kudanya masing-masing, walau tentu dengan bentuk dan ciri khas sendiri-sendiri. Tapi seiring berjalannya waktu, penggunaan kereta kuda nampaknya mulai berkurang. Ada yang menyebutnya dokar, ada yang mengenalnya sebagai andong, di Minahasa dikenal dengan sebutan bendi. Nah, di Amerika ada juga kereta kuda, atau lebih dikenal dengan sebutan horse-drawn carriages. Kereta kuda jenis ini jauh berbeda dengan yang digunakan di Indonesia. Tampilannya sangat trendy, dan menarik.

Di State New York, masih sering dijumpai jenis kereta kuda seperti itu. Saya pernah menaikinya beberapa kali, lucu dan menarik karena dapat mengelilingi kota dan menyaksikan pemandangan sekitar secara bebas hambatan. Ternyata selain becak (di Amrik ada juga becak, tapi bentuknya terlihat lebih manis, modis, dan cantik dibanding becak di Indonesia), ada juga kereta-kereta kuda. Apalagi kalau Anda berkunjung ke seputaran fifth avenue, nama sebuah jalan yang sangat terkenal di New York itu, dan juga di sekitar Central Park, taman paling besar di tengah kota, di sanalah banyak mangkal kereta-kereta kuda ini. Kebanyakan yang naik adalah turis dari berbagai negara. Kereta-kereta kuda ini lebih difungsikan sebagai ‘angkutan wisatawan’, ketimbang ‘angkutan publik’ laiknya di Indonesia.

Saking banyaknya peminat yang hendak naik kereta kuda ini, maka disediakan juga pendaftaran online, dan bahkan setiap pengunjung bisa memesan tempat dengan mengadakan reservasi jauh hari sebelumnya. Bagaimana dengan harga setiap satu kali naik? Tenang saja, menurut hemat saya semuanya masih terjangkau kocek masing-masing, jadi saya tawarkan Anda untuk segera mereservasi kereta kudanya sebelum kehabisan tempat. Biasanya, kalau kereta kuda di seputaran Central Park biayanya tergantung lamanya kita naik kereta itu. Untuk jarak tempuh 45 menit biayanya sekitar 165 USD, nah harganya akan naik menjelang liburan-liburan khusus misalnya pada saat summer time, dan menjelang Christmas. Anda juga dapat memesan tambahan service lainnya, umpamanya untuk jepret-jepret, antar jemput ke tujuan tertentu, dan lain sebagainya. Tentu saja biayanya akan menjadi sedikit lebih mahal kalau memakai service tambahan seperti itu.

Sayangnya, atau lebih tepat beruntungnya, entah mana kata yang lebih pantasuntuk diistilahkan, bahwa setiap tahun pasti akan ada daftar kecelakaan yang melibatkan kereta-kereta kuda ini. Sudah ada begitu banyak kuda yang menderita, terluka, bahkan tewas karena dipaksa menarik kereta dengan beban melebihi batas, dan menempuh jarak jauh di jalananan yang kemungkinan besar sangat tidak bersahabat. Orang-orang dan organisasi yang memprotes penggunaan kereta kuda semakin banyak.

13843513591190448514
13843513591190448514

Di New York sendiri, sudah ada beberapa kali demonstrasi yang dilakukan oleh para pencinta binatang. Bahkan ada petisi yang dibuat untuk menghentikan aksi ‘penyiksaan’ binatang dalam bentuk apapun. Kuda-kuda ini menarik kereta dan beban berat di terik matahari yang amat sangat, dan kadang di cuaca yang luar biasa dingin. Mereka menderita, namun tak kuasa menolak dan tak sanggup untuk berkata tidak. Some people said, the only way to end this cruelty is to ban it permanently and give these horses the freedom that they deserve.

Ada ahli hewan yang mengatakan bahwa kuda itu sangat sensitif terhadap bunyi yang sangat ribut dan keras. Suara-suara yang sangat bising akan mengganggu mereka secara hebat. Jadi, bayangkan saja kota seribut, sesibuk, dan seramai New York, dan kuda-kuda ini terpaksa harus berlalulalang di sana selama berjam-jam. Bisa jadi kuda-kuda ini akan menjadi stress dan mengamuk. Kalau itu terjadi, yang menjadi korban bukan hanya kudanya, tapi juga penumpangnya. Selain itu, ada juga kuda yang meninggal di New York karena sopir yang ngebut di jalan dan menyenggol tubuh kuda yang sementara menarik kereta.

“….There is no way that cities, with their exhaust fumes, hard road surfaces, and busy traffic patterns can provide a humane environment for a carriage horse….”

Banyak kota di Amerika yang sudah meniadakan atau ‘mengharamkan’ penggunaan kereta kuda. New York belum, tapi tempat-tempat seperti New Jersey (markas saya), Palm Beach, Mississippi, Kew west, Florida, serta beberapa tempat lainnya sudah tidak membolehkan penggunaan kereta kuda lagi

1384351506644083130
1384351506644083130

Jadi, lupakan saja tawaran saya untuk naik kereta kuda di New York di atas tadi. Saya juga nantinya akan lebih memilih untuk jalan kaki saja di New York. Kasihan juga kuda-kuda itu. Apalagi bila Anda termasuk pencinta binatang. Kereta kuda memang menyimpan dua sisi. Di sisi komersil dan budaya, kereta kuda memang menguntungkan. Namun di sisi yang lain, yakni sisi ‘prikebinatangan’, sudah barang tentu mesti dipikirkan jugalah nasib kuda-kuda itu. Kereta kuda menjadi dilema. Ada dua pilihan, tetap melestarikannya, atau meniadakannya sama sekali. ---Michael Sendow---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun