[caption caption="Juara Dunia Catur U11, Theodora Walukow saat berdialog dengan Presiden Jokowi (Sumber: pbpercasi)"][/caption]
Permainan catur adalah permainan yang menguras otak. Latihan dan terus berlatih tentu sangat dibutuhkan bagi mereka yang ingin mempertajam kemampuan berpikir demi menggeser bidak-bidak di atas papan catur. Olahraga otak ini ternyata tidak hanya menjadi ‘milik’ kaum laki-laki, namun juga banyak wanita yang sudah menunjukkan prestasi di bidang yang satu ini. Di negara lain seperti itu, banyak wanita menjadi pecatur. Di Indonesia, kita juga mulai bangkit.
"Terinspirasi kegiatan KoProl di acara Kompasianival2015. Apalagi dengan adanya kegiatan bertajuk "Catur Lawan Pepih" maka saya berniat menuliskan sebuah tulisan yang ada hubungannya dengan CATUR (CHESS)"
Kali ini saya ingin menulis tentang sosok pecatur cilik Theodora Walukow. Gadis cilik yang baru berusia 11 tahun ini berasal dari Minahasa Selatan (Minsel), satu kampung dengan ibu saya. Di Jakarta saya sering ketemu dan berlatih dengan pecatur cilik yang luar biasa ini, karena saya kenal ayahnya dan tetangga dekat. Bahkan Ayahnya juga sering latihan bersama, dan beberapa kali ikut pertandingan tim.
Kemampuan Dora, begitu ia akrab disapa, tidak perlu diragukan lagi. Tahun lalu ia berhasil menjadi juara dunia catur U11, ketika usianya kala itu masih 10 tahun. Ini tentu prestasi sungguh membanggakan. World Schools Chess Championships U 11 di Independencia, Brazil itu tentu bukan ajang main-main oleh karena dihadiri banyak negara yang memiliki banyak pecatur handal. Diikuti oleh setidaknya 40-an negara.
Saat itu, menurut kabar berita, oleh karena minimnya anggaran, maka perkumpulan Kerukunan Keluarga Kawanua di Jakarta turut membantu keberangkatannya melalui anggota-anggota K3 yang bersedia membantu dari segi dana tentunya. Bahkan pun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) turut andil membantu Dora sehingga ia boleh berangkat ke Brazil ditemani ibunya.
Theodora Paulina Walukow lahir pada tanggal 1 Agustus 2004 di Jakarta. Prestasinya di cabang olahraga Catur mulai terlihat sejak kecil. Sewaktu masih berada di kelas 5 SD St. Fransiskus 3 Jakarta Timur, ia bahkan sudah berhasil menjuarai O2SN Tingkat SD Tahun 2014 di nomor catur standar perorangan putri.
Nah, karena keberhasilannya menjadi juara di Brazil itu pulalah maka Theodora terpilih sebagai salah satu pelajar Indonesia berprestasi tahun 2015, dan diundang untuk ikut hadir di perayaan HUT RI Ke-70. Pecatur cilik ini juga sempat berdialog langsung dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, bulan Agustus 2015 yang lalu.
"Coba ceritain kenapa kamu bisa jadi juara. Karena negara lain bodoh atau apa?" kata Jokowi yang disambut tawa para tamu undangan saat itu.
Theodora tidak bisa langsung menjawab. Setelah ditanya beberapa kali, dengan polos Theodora menjawab: "Saya menjadi juara karena menang melawan negara lain. Beberapa kali saya tanding, saya menang, itu yang dinilai yang paling banyak menangnya,"
"Berarti karena kamu memang pinter," kata Jokowi lagi.