Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Kita Harus Merayakan Perbedaan? (Kompas.com)

21 November 2013   18:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuka Kompas.com hari ini, saya baru menyadari kalau ternyata ada sebuah kalimat pendek tepat di bawah tulisan Kompas.com tersebut. Kalimat itu berbunyi seperti ini “Rayakan Perbedaan”.Kalimat pendek ini, sepintas terlihat biasa saja, dan tak ada yang menarik darinya. Namun sesungguhnya menurut hemat saya kalimat itu mengandung makna yang teramat sangat penting, dan begitu dalam. Saya setuju ada kalimat pendek itu. Ini berarti Kompas.com juga merayakan perbedaan-perbedaan yang ada, bukan sebaliknya.

Seorang manusia pastilah memerlukan manusia lainnya di dunia, dengan kata lain manusia adalah mahkluk sosial, ia tak bisa hidup sendiri, dan tak akan pula ia bisa bekerja seorang diri saja. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, muncul begitu banyak pergesakan yang terjadi di antara manusia-manusia yang sebetulnya saling bergantung dan saling berharap tersebut.

Lalu kita kemudian bertanya, kenapa pergesekan, pertikaian, bahkan perselisihan dan perkelahian sering kali terjadi? Jawabannya adalah karena begitu banyak perbedaan yang dimiliki manusia. Dan perbedaan-perbedaan tersebut dimaknai secara keliru. Gesekan-gesekan itu dengan sendirinya mudah terpicu. Jangankan mereka yang ‘berbeda’, yang memiliki ‘persamaan’ pun tak luput dari hal-hal tersebut, walau skalanya masih lebih kecil.

Itulah manusia. Tak mengherankan pula bila kadang manusia bisa menjelma menjadi serigala bagi manusia lainnya (Homo Homini Lupus). Banyak faktor berlatar belakang perbedaan yang menjadi penyebab utama konflik yang terjadi diantara manusia. Ini adalah realitas tak terbantahkan. Keberbedaan dan kepelbagaian menjadikan sesama manusia tersebut menjadi saling bermusuhan. Untunglah, banyak yang menerima perbedaan sebagai karunai maha indah Tuhan.

Beberapa contoh perbedaan yang mengakibatkan gesekan hingga kepada saling bunuh, tercatat dalam sejarah, dan hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua.

Perbedaan agama

Sudah berapa kali pertikaian karena perbedaan agama terjadi di dunia ini? Bahkan di Indonesia sendiri, gesekan-gesekan karena perbedaan agama masih saja terjadi di sana sini hingga sekarang. Ini sebetulnya sangat memiriskan. Kenapa? Ya jelas saja, karena bukankah semua agama di dunia mengajarkan kepada setiap umatnya untuk saling mengasihi dan menghormati pemeluk agama lain. Apapun agamanya, dan siapapun dia. Cukupkan saja pertikaian atas nama agama. Tentu kita tidak lupa peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Ambon, Poso, India, Pakistan, Eropa, Korea, Irak dan masih banyak lagi. Semua konflik tersebut terjadi adalah oleh karena fanatisme sempit, dan kecurigaan yang berlebihan terhadap pemeluk agama lain.

Perbedaan suku atau ras

Salah satu peristiwa pembantaian berlatar belakang ras yang paling menyedihkan di abad 20, dan tercatat dalam sejarah hitam kemanusiaan adalah peristiwa pembantaian besar-besaran manusia di Kamp konsentrasi oleh Adolf Hitler. Ada juga peristiwa lainnya, yaitu perang saudara antara suku Hutu dan Tutsi di Rwanda. Ingatan kita juga pasti masih segar mengenai pembantaian di Sarajevo oleh diktator Serbia kepada bangsa Bosnia. Kejadian belum lama ini di Myanmar juga adalah bukti betapa manusia masih belum dapat menerima perbedaan, dan hidup dalam perbedaan itu. Bagaimana pula dengan penindasan kepada orang kulit hitam di Afrika Selatan (Apartheid)? Semuanya terjadi atas nama kesukuan. Perbedaan ras ternyata dapat menyebabkan ribuan nyawa melayang. Sungguh menyedihkan.

Perbedaan kewarganegaraan dan wilayah

Salah satu contoh teranyar dan tak kunjung usai adalah konflik Israel-Palestina. Ini adalah contoh betapa berdarahnya perebutan wilayah teritorial suatu negara. Contoh lainnya adalah perebutan wilayah Kashmir. Belum lagi ketika Irak melancarkan invasi ke Kuwait di awal tahun 90-an. Perbedaan kewarganegaraan, perbedaan wilayah, bahkan perbedaan geng pun dapat memicu pertikaian sampai kepada tindakan saling bunuh. Hal-hal seperti ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah setiap manusia di muka bumi ini.

Nah, kini mari kita kembali ke kalimat “Rayakan Perbedaan”yang menjadi semacam motto Kompas.com di website mereka. Kenapa ini lantas menjadi menarik? Karena memang perbedaan itu mestinya dirayakan, disyukuri, diimani dan diamini. Tidak akan pernah bisa kita sangkal bahwa berbeda itu sebetulnya indah dan menyenangkan. Bayangkan saja taman bunga yang isinya bunga bakung melulu. Pasti membosankan. Tapi bila itu berisi berbagai bunga yang berbeda, pasti akan lebih menarik dan ‘menghidupkan’ bagi yang memandangnya.

Kompas.com seolah-olah mengajak kita untuk merakayakan perbedaan. Kenapa harus dirayakan? Karena memang perbedaan itu adalah anugerah Tuhan yang sangat indah. Perbedaan jangan dikutuki, dianggap sebagai penghalang, pun jangan dijadikan alat pelampiasan ‘hawa nafsu’ dan ego kita sebagai manusia. Berbeda itu indah. Makanya, rayakanlah perbedaan itu dengan semangat persatuan. Semoga. ---Michael Sendow---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun