[Episode 2012] End of the World : Kalender Suku Maya
[caption id="attachment_116753" align="alignright" width="300" caption="NO SECRET: 2012 astromicissue off.site."][/caption] Isu kiamat, bukan sekali ini tersebar luas. Masih ingat saat sebagian orang percaya kiamat akan datang pada tanggal 9-9-1999? Hollywood pun memanfaatkan isu ini dengan mengeluarkan film-film bertema kiamat saat itu. Begitu pun dengan fenomena kiamat 2012.
Bagi kita yang sudah nonton film 2012, tentu fenomena dan gejala alam maha dahsyat yang mengiringi datangnya kiamat pada tanggal 21-12-2012 sudah lumrah. Angin ribut maha dahsyat, hujan lebat, banjir dan tsunami yang luar biasa. Poros bumi tidak hanya bergeser tapi berpindah, akibatnya? Musim berganti, iklim berubah-ubah, cuaca tidak menentu. Daerah tropis turun pun merasakan turunya salju bahkan hujan es batu (hail). Artinya apa? Dunia benar-benar kiamat. Itulah gambaran film 2012 dan sebagian video rekayasa di Youtube pun memprediksi hal yang sama. Dunia diambang kehancuran. The world as we know it today will totally be changed. Will come to an end. Sungguh suguhan film yang menarik, sama menariknya dengan film-film bertema kiamat di awal milenium ini.
Fakta-fakta ilmiah yang disodorkan film 2012 ini seakan-akan membenarkan fenomena kiamat dan akhir perhitungan kalender suku Maya. Fakta-fakta yang disodorkan misalnya,
·Kesejajaran posisi planet-planet, Bumi, bulan dan Matahari yang dikabarkan dapat menimbulkan bencana (resultan gravitasikah yang menjadi dasarnya?)
·Aktivitas Matahari pada sunspot (flare) yang dikabarkan dapat menghancurkan Bumi.
·Medan magnet akan berubah posisi. North pole berpindah ke selatan dan South pole tergusur ke utara. Proses yang terjadi sangat lama. Mustahil akan berpindah secara utuh pada tahun 2012. Tapi ada ahli yang mengatakan bisa saja terjadi kalau ada “pendorong”nya.
·Aktifitas Super Volcanoes semakin meningkat. Apa itu super volcanoes? Sama seperti gunung api biasa, tapi kekuatan letusannya bisa seperti 1.000x kekuatan bom atom yang jatuh di Hiroshima. Bentuknya juga lain. Kalau gunung api biasa menjulang ke atas. “Super V” ini menujulang ke bawah, menembus daratan. Tersembunyi, jarang ada yang tahu keberadaannya. Satu yang paling terkenal adalah yang di Yellowstone. Super volcano ini pertama kali ditemukan di National Park Wyoming Amerika tahun 1993. Tepat berada di bawah danau glacial. Berada di lokasi seluas 136 hektar, super V ini semakin menunjukkan gejala yang kurang enak. Aktivitas dalam kaldera semakin menampak. Area di sekitar danau pun akhirnya ditutup untuk publik. Meski keindahan geysernya sungguh menarik mata.
·Tabrakan planet, atau munculnya bintang kembaran Matahari yang akan menghancurkan Bumi juga merupakan isu lain yang mengiringi fenomena 2012. Munculnya planet Nibiru yang didasarkan pada tulisan bangsa Sumeria (sudah dijelaskan di episode 2012 sebelumnya/ http://unik.kompasiana.com/2011/06/21/episode-2012-planet-nibiru-sebuah-plutoid-planet-x-atau-komet-yang-baru-ditemukan/).
Inilah kehebatan pembuat film 2012! Meramu fakta ilmiah dengan kalender Maya untuk meraup dollar sebanyak-banyaknya. Jadi, ada baiknya kita telusuri satu persatu ‘fakta-fakta’ yang disodorkan.
Peradaban Suku Maya
Kehebatan bangsa Maya memang banyak dikagumi para ilmuwan masa kini. Konsep matematika mereka sungguh menakjubkan, pengetahuan perbintangan (astronomi) mereka juga luar biasa. Dua kemampuan ini yang kemudian melahirkan sistem kalender yang luar biasa pula. Kalender-kalender (lebih dari satu kalender) suku Maya bukan satu-satunya catatan atau bukti kehebatan mereka dalam dunia astronomi(ilmu perbintangan). Dengan melihat akurasi mereka mencatat dan menerapkan informasi ke dalam piramid-piramid yang mereka bangun, candi-candi dan city layout maka akan cukup membelalakan mata kita. Di mata orang yang bukan ilmuwan, candi dan piramid suku Maya mengagumkan dari segi ukuran, struktur arsiteknya, dan keindahannya. Tapi bagi mata para ilmuwan, bangunan-bangunan itu mengagumkan dari segi perhitungan matematika dan perhitungan perbintangan yang terkandung di dalamnya.
Peradaban yang sungguh menakjubkan di jamannya, bahkan di jaman sekarang. Bangsa Maya tidak memiliki teleskop, peralatan untuk mengukur, jam, dan alat pelacak apapun. Tapi keakuratan dan kehebatan mereka dalam dunia astronomi tidak diragukan lagi. Para ahli setuju satu hal: Mereka sungguh luar biasa! Banyak informasi tentang pengetahuan mereka akan langit (alam semesta) disimpan dalam cerita-cerita mitos dan spiritualitas mereka. Setiap pergerakan benda langit yang mereka amati tercatat dengan baik dan dijadikan dasar kalkulasi untuk memprediksi sebuah peristiwa. Seperti prediksi terjadinya gerhana. Bangsa Maya tidak memprediksi gejala alam hanya untuk satu malam, atau 1 tahun, tidak pula hanya untuk 10 tahun, atau 50 tahun. Mereka melakukan track lebih dari ratusan tahun. Dengan menggunakan sistem olah angka yang sangat jenius dan menerapkan perhitungan matematika tingkat tinggi, mereka mengkalkulasi secara tepat dan akurat cycles sepanjang 26.000 tahun! Tanpa teleskop, kalkulator atau pun komputer.
[caption id="attachment_116749" align="aligncenter" width="580" caption="Piramid peninggalan suku Maya di Mexico. www. Ancienthistory.com"][/caption]
Catatan mereka The Tree of Life mengajarkan tentang adanya Galaksi Bimasakti (Milky Way). Cerita tentang Hero Twins menggambarkan tentang perubahan Planet Venus dari posisi bintang pagi ke posisi bintang sore dan kembali lagi sebagai morning star. Semakin mengagumkan saja cerita tentang Maya ini. Memang para ahli benar. Mereka luar biasa.
Bahkan ada pengetahuan mereka yang tidak terjelaskan para ahli astronomi sekaliber apapun saat ini. Memang sangat jelas bagi semua, bahwa dengan alat-alat sederhana bangsa Maya mampu melakukan obeservasi dan membangun data serta perhitungan yang mengagumkan itu. Ada ahli yang memperkirakan bahwa secara turun temurun bangsa Maya mengoleksi dan mengolah data dalam kurun waktu tidak kurang dari 500 tahun. Tapi yang masih sukar dimengerti oleh para ahli dan siapa pun yang pernah membaca pengetahuan bangsa Maya tentang langit dan alam bintang-bintang termasuk saya, adalah ini: Bangsa Maya mengetahui banyak sekali informasi tentang galaksi dan posisi bumi di galaksi! Tidak ada satu daerah manapun di bumi ini yang olehnya kita akan mengetahui “isi” galaksi yang mengandung miliar jumah bintang itu. Apalagi mengetahui posisi bumi di galaksi. Kecuali kita memakai teleskop super duper canggih dan atau naik roket menembus jagad. Lha, pada waktu itu bagaimana bisa bangsa Maya sudah tahu semua itu?
Konsep Matematika Bangsa Maya
Berbicara tentang kalender Maya, tak lepas dari astronomi dan konsep matematika. Perlu kita ingat betul, bahwa segala sesuatu dalam dunia bangsa Maya mencerminkan esensi spiritual di dalamnya. Angka-angka pun tidak terkecuali. Setiap angka memiliki kandungan spiritual yang menyambangi seluruh aspek hidup mereka.
From: MayanCulture&Myth'site.
Nah, bangsa Maya dan bangsa-bangsa tetangga yang ada saat itu, yang tergabung dalam kelompok Mesoamerican, mendasarkan semua perhitungan mereka pada apa yang dikenal dengan sebutan vestigial system. Tentu Anda bertanya makanan apa pula itu? Oooh sayang sekali itu bukan makanan, jadi tolong berpuasa dulu sampai akhir tulisan ini. Semua kita punya jari tangan (fingers) dan jari kaki (toes) kan? Vestigial System adalah perhitungan berbasis jari kaki dan jari tangan (10+10). Dengan kata lain perhitungan mereka berdasarkan hitungan 20. Kalau Anda bertanya pada seorang anak kecil berdasarkan apa perhitungan kita sekarang sehubungan dengan 10 digit yang selalu kita pakai itu? Jawabnya pasti berdasarkan 10 jari tangan. Anak-anak kalau menghitung selalu memakai jari untuk menghitung satu, dua, tiga sampai sepuluh. Ada sepuluh jari tangan. Kalender Gregorian yang kita pakai sekarang menggunakan basis 10 digit ini.Contoh gampangnya begini, perhatikan angka-angka yang biasa kita gunakan menggunakan basis 10. Setelah angka 9, maka akan kembali ke 0 dengan awalan 1, kita baca sebagai angka 10 (sepuluh). Begitu pula saat hitungan mencapai angka 19, akan kembali ke 0 dengan awalan 2 yang kita baca 20 (duapuluh), dan seterusnya. Pada angka basis 20, angka 0 akan kembali saat hitungan mencapai 019 yang kemudian ditulis 100. Jelas sekali basis perhitungan ini secara matematis berbeda. Contoh perhitungan saya ambilkan dari sistem bilangan binner (yang hanya mengenal angka 0 dan 1), dimana dalam sistem binner 1 + 1 tidak sama dengan 2, tapi 1 + 1 = 10.
Dengan menggunakan basis perhitungan 20 dan 5, bangsa Maya memiliki hampir semua yang dibutuhkan mereka untuk melakukan kalkulasi masa datang. Cuma itu yang mereka butuhkan. Pada saat itu yang hilang hanyalah konsep angka nol (0). Mereka yang hidup sebagai orang Mesoamerica belum mengenal angka nol itu. Mereka nanti mengenal konsep nol (zero) dan mulai dipakai pada abad ke 4 SM oleh Olmec. Nah, “nol” kemudian dipakai pada sistem penanggalan Kalender Maya pada abad 36 SM. Setelahnya, “pintu kalkulasi dalam melihat masa depan” terbuka lebar. Para ahli berlomba-lomba mengintip masa depan macam apa yang tersirat dan tersurat dari kalender bangsa Maya tersebut. Akankah kita tidak dapat melihat cerahnya pagi setelah tanggal 21 Desember 2012 berlalu? (Nantikan Lanjutannya....)
Sumber Data: NASA Official Sites, An ancient look at a critical time:2012 Synthia & Colin Andrews, beberapa artikel dari Langit Selatan dan sumber-sumber lain.
Note: Karena belum ada rubrik science, maka ditempatkan saja di "iklim".
Penulis: Michael Sendow & Hesti Edityo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H