Jumpa lagi sobat kompasianer sekalian. Setelah lumayan lama tiada jumpa dengan kalian wahai sobat sekalian, ijinkanlah saya kembali menulis yang ringan-ringan saja di penghujung tahun 2014 ini, dalam geliat kita menyongsong terbitnya tahun yang baru, tahun penuh pengharapan 2015.
Nah, memasuki tahun baru sudah barang tentu setiap kita punya resolusi sendiri-sendiri. Ada yang umpamanya memiliki resolusi untuk berhenti merokok, atau berhenti meneguk alkohol. Ada pula yang membuat resolusi 2015 sebagai tahun perubahan. Ya, mengubah diri dari kurang baik menjadi lebih baik lagi. Namun ada juga resolusi yang tak kalah menariknya. Apa itu? Resolusi untuk menjadi seorang penulis yang optimal di tahun 2015. Penulis yang lebih rajin dan lebih baik lagi. Penulis yang tidak hanya menyebarkan gosip kampungan, namun yang mampu menginspirasi banyak orang. What’s your New Year resolution? You are the one who can answer that question.
Lantas apakah mudah mewujudkan resolusi tahun baru kita? Semuanya tergantung diri kita masing-masing. If you make it easy then it will be easy. Sebaliknya, if you make it difficult then it will be difficult. Sebetulnya kita memang hidup di era yang serba instan. Apa-apa selalu saja maunya secara instan pula. We live in a culture which is obsessed with the quick fix.
Sejenak kita kembali ke resolusi menjadi penulis yang lebih baik lagi di tahun 2015. Menjadi penulis yang baik dan bagus tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak mungkin kita menyulap kepiawaian kita dalam menulis secepat kilat. Hanya dalam lintasan jam atau hari. Manalah mungkin tanggal 31 Desember kita belum bisa menulis dengan baik, dan tiba-tiba di tanggal 1 Januari 2015 kita sudah sehebat M. Gunawan, Sidney Sheldon, atau Agatha Christie, dan banyak penulis hebat lainnya. Resolusi menjadi penulis yang lebih baik lagi di tahun 2015 akan menyita seluruh tahun 2015 dalam mewujudkan resolusi tersebut. Memang dalam alam nyata kita, adalah lebih asyik melihat seseorang mengganti seluruh gigi rusaknya seketika, dari pada harus menunggu seseorang membetulkan giginya lewat pemasangan kawat gigi (behel) dan menunggu setahun untuk melihat hasilnya. Akan tetapi kita mesti ingat benar bahwa menjadi penulis hebat tidak pernah tercipta secara instan.
Menjadi penulis handal tidak mengenal jalan pintas. There are no short cuts. Menulis itu selalu membutuhkan curahan pikiran kita, waktu kita, dan hati kita juga. Ada yang bilang writing takes time, and rewriting takes even more time. Itu betul. The good news is that to be a good writer is an achievable goal, and it really isn’t all that difficult. Tidak terlalu sulit asalkan kita tau harus bagaimana. Jadi siapkah Anda memasuki tahun 2015 dengan semangat menulis yang baru. Dengan ide-ide yang baru. Dan dengan pencapaian-pencapaian yang baru pula? Semoga “ya” adalah jawabannya.
Saya ingin sedikit berbagi, atau ya katakanlah sharing beberapa tips menulis dalam kita memasuki tahun yang baru ini.
- Lakukan tugas rumah sederhana. Think about your passions and obsessions. Kenang kembali memori yang paling mengesankan di tahun 2014, termasuk kenangan paling pahit dan yang paling manis. Yang paling mendukakan dan paling membahagiakan. Pikirkan seseorang yang paling Anda benci namun ternyata cinta muncul untuk orang itu. Sebaliknya, adakah seseorang yang sangat dekat dengan Anda, namun akhirnya menjadi seseorang yang amat sangat Anda benci? Ini adalah kenangan-kenangan yang dapat menjadi bahan dasar (amunisi ampuh) untuk ide-ide tulisan memasuki dan di sepanjang tahun 2015.
- Ciptakan hubungan dengan pembaca dan calon pembaca. Orang lain akan merasakan perasaan yang sama ketika membaca tulisan Anda tentang perasaan-perasaan Anda tersebut. Menciptakan hubungan perasaan lewat tulisan kepada para pembaca akan memunculkan antusiasme luar biasa bagi setiap mereka yang membaca tulisan Anda. Ciptakan dan jaga hubungan tersebut supaya pembaca memiliki sense yang sama dalam menjiwai perasaan-perasaan Anda lewat tulisan-tulisan Anda.
- Belajar dari para ahli. Siapapun kita tentu mestilah tetap belajar dari yang lebih ahli. Untuk menulis sebuah tulisan tentang bahasa, maka belajarlah dari tulisan-tulisan para ahli bahasa. Ingin membuat sebuah novel, maka belajarlah dari para penulis novel senior. Ingin menulis tentang cerita horor, belajarlah dari tulisan-tulisan penulis horror terkenal. Begitu seterusnya. Kita tidak pernah menjadi tertalu pintar sehingga kita merasa tidak perlu untuk belajar lagi. Learn is a lifetime job for a writer, and have to be done in daily basis.
- Menulislah dan teruslah menulis. Persiapan memang sangatlah dibutuhkan. Sekali ide itu datang dan muncul, tangan Anda harus bersegera untuk menggoreskan buah-buah pikiran tersebut dalam sebuah draft. Nah, draft itu kemudian mesti dikelola sedemikian rupa menjadi sebuah bentuk tulisan utuh. Kemudian tulisan utuh tersebut diperiksa lagi dan diedit sesuai kebutuhan sebelum dinyatakan ‘siap saji’. Set yourself a set of realistic targets and work towards them. Tentukan timeline dan juga target akhir tulisan tersebut selesai. Setiap pencapaian target yang melenceng harus dievaluasi ada apa dan kenapa itu terjadi?
- Temukan irama menulismu. Tidak semua orang dapat menulis berlembar-lembar halaman dalam satu hari. Ada yang mampu dan ada yang tidak. Anda harus menentukan dan menemukan sendiri irama menulis yang paling pas bagi diri Anda. Pada saat mana dan seberapa banyak tulisan dapat dihasilkan dalam sehari. Dalam dunia kepenulisan rasa-rasanya there is no right or wrong way to write a book. Semuanya disesuaikan dengan ‘irama’ masing-masing penulis. Anda hanya harus mampu untuk menentukan sendiri cara dan saat yang tepat untuk menulis. Just as simple as that.
- Biasakan dirimu. Setelah Anda menemukan kebahagiaan dan kesukaan dalam menulis, maka jadikanlah itu sebagai sesuatu yang mesti dilakukan setiap hari. Jadikan writing is breathing, so you will not die. Setelah diri Anda terbiasa menulis setiap harinya, percayalah, sehari saja Anda tidak menulis maka akan terasa ada yang kurang dalam diri Anda. Dalam hidup keseharian seorang penulis, ada orang bijak yang bilang begini, “Invent your world, and follow the logic of your own imagination, and you will have one of the most rewarding experiences that life can offer”.
Jadi? Selamat memajang resolusi tahun 2015 sebagai seorang penulis. Semoga Anda, dan kita semua memang betul-betul menjadi penulis yang lebih baik lagi di tahun 2015, dan berhasil menelorkan tulisan-tulisan yang sanggup menginspirasi banyak orang. ---Michael Sendow---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H